PERAN RETICULOCYTE HEMOGLOBIN EQUIVALENT (RET-He) SEBAGAI SKRINING AWAL DEFISIENSI BESI

Agustina, Agustina (2023) PERAN RETICULOCYTE HEMOGLOBIN EQUIVALENT (RET-He) SEBAGAI SKRINING AWAL DEFISIENSI BESI. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
cover (2).pdf

Download (472kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (201kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (195kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (234kB)
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (115kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (503kB)

Abstract

Anemia adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang paling banyak dijumpai, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Banyak sekali faktor penyebab anemia seperti kekurangan zat besi, vitamin A, B-6, B-12, riboflavin, dan asam folat. Selain itu dapat disebabkan oleh penyakit kronis termasuk HIV/AIDS. Defisiensi besi merupakan faktor penyebab anemia yang paling banyak dijumpai, identifikasi adanya defisiensi besi sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang anemia defisiensi besi. RET-He dapat mengukur jumlah besi yang terkandung dalam retikulosit sehingga pengukuran reticulocyte hemoglobin adalah penilaian langsung dari penggabungan besi ke dalam hemoglobin di sumsum tulang dan dapat memperkirakan secara langsung fungsional besi untuk eritropoiesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran RET-He dalam mendeteksi defisiensi besi dan hubungannya dengan feritin, besi, TIBC dan saturasi transferin. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan kriteria inklusi pasien yang melakukan 6 pemeriksaan secara langsung yang terdiri dari RET-He, feritin, besi, TIBC dan saturasi transferin. Pemeriksaan RET-He dengan metode flowcytomety, feritin dengan metode Electro Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA), besi dan TIBC dengan metode ferrozine. Analisis statistik dengan uji McNemar untuk melihat hubungan RET-He dengan feritin, besi, TIBC dan saturasi transferin. Hasil penelitian didapatkan pada uji McNemar tidak terdapat hubungan yang bermakna (p > 0.05) antara RET-He dengan kadar besi dan saturasi transferin, terdapat hubungan yang bermakna (p < 0.05) antara RET-He dengan feritin dan TIBC. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa RET-He dapat digunakan sebagai alternatif parameter untuk menetapkan diagnosis tahap awal defisiensi besi dengan sensitivitas dan spesifisitas yang cukup baik yaitu 67.4% dan 68.9%. Kata kunci : Defisiensi besi, feritin, RET-He, saturasi transferin

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QM Human anatomy
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi
Depositing User: - Abdurrahman -
Date Deposited: 26 Jun 2023 04:02
Last Modified: 26 Jun 2023 04:02
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/7122

Actions (login required)

View Item View Item