DAMPAK KERJASAMA PERTAHANAN FILIPINA DENGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP LAUT CHINA SELATAN 2022-2024

Ganpati, Verza (2025) DAMPAK KERJASAMA PERTAHANAN FILIPINA DENGAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP LAUT CHINA SELATAN 2022-2024. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (441kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf

Download (702kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf

Download (296kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf

Download (716kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf

Download (811kB)
[thumbnail of BAB VI.pdf] Text
BAB VI.pdf

Download (411kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (866kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji dampak kerja sama pertahanan antara Filipina dan Amerika Serikat terhadap keamanan kawasan Asia Tenggara, khususnya dalam kerangka keberlangsungan stabilitas ASEAN pada periode 2022–2024. Meningkatnya tekanan militer dan diplomatik dari Tiongkok di Laut China Selatan mendorong Filipina untuk mempererat aliansi strategisnya dengan Amerika Serikat, melalui mekanisme perjanjian seperti Mutual Defense Treaty (MDT), Visiting Forces Agreement (VFA), dan Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA). Dengan pendekatan teori Regional Security Complex Theory (RSCT) oleh Barry Buzan dan Ole Wæver, kawasan ASEAN dipahami sebagai sistem keamanan regional yang saling terhubung, di mana tindakan satu negara dapat berdampak luas terhadap negara lain. Kerja sama Filipina-AS menjadi bentuk nyata respons terhadap dinamika kekuatan besar yang memengaruhi struktur keamanan Asia Tenggara. Dalam kerangka diplomasi pertahanan, Filipina memosisikan diri sebagai negara yang adaptif, menggunakan kerja sama militer sebagai instrumen untuk memperkuat pertahanan nasional dan meningkatkan daya tawar dalam percaturan kawasan. Namun demikian, keberadaan kekuatan eksternal di kawasan menimbulkan tantangan baru terhadap solidaritas dan otonomi ASEAN, karena tidak semua negara anggota memiliki sikap yang sama terhadap dominasi militer asing. Penelitian ini menemukan bahwa kerja sama bilateral Filipina-AS bersifat dualistik di satu sisi memperkuat kapabilitas militer, namun di sisi lain membuka ruang fragmentasi dalam tubuh ASEAN. Dengan demikian, diperlukan penguatan mekanisme kolektif dan reformulasi peran ASEAN agar dapat tetap relevan dalam menjaga keamanan kawasan secara independen dan seimbang. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam memahami dinamika pertahanan kawasan dari perspektif keamanan regional dan strategi diplomasi luar negeri.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: J Political Science > JL Political institutions (America except United States)
J Political Science > JZ International relations
Divisions: Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Hubungan Internasional
Depositing User: Irna Irna Yunita
Date Deposited: 22 Dec 2025 08:14
Last Modified: 22 Dec 2025 08:14
URI: https://repository.unas.ac.id/id/eprint/14723

Actions (login required)

View Item View Item