PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP DISTRIBUSI SIAMANG (Symphalangus syndactylus) DAN OWA UNGKO (Hylobates agilis) BERDASARKAN AKTIVITAS VOKALISASI DI TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN

Lindayu, Feriska (2025) PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP DISTRIBUSI SIAMANG (Symphalangus syndactylus) DAN OWA UNGKO (Hylobates agilis) BERDASARKAN AKTIVITAS VOKALISASI DI TAMAN NASIONAL BUKIT BARISAN SELATAN. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (418kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf

Download (609kB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf

Download (561kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf

Download (410kB)
[thumbnail of Lampiran.pdf] Text
Lampiran.pdf

Download (922kB)

Abstract

Populasi Symphalangus syndactylus dan Hylobates agilis terus mengalami penurunan dalam rentan waktu 40 tahun terakhir. Keberadaan dari kedua primata tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi habitat yang dapat menyediakan sumber pakan dan tempat yang aman dari ancaman. Symphalangus syndactylus dan Hylobates agilis merupakan dua spesies dari Famili Hylobatidae yang hidup berdampingan di hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Hubungan simpatrik yang terjadi pada kedua spesies dapat menciptakan peluang untuk beradaptasi dalam mempertahankan populasinya. Tujuan penelitian ini dilakukan, yaitu untuk melihat faktor lingkungan yang memiliki pengaruh pada distribusi Symphalangus syndactylus dan Hylobates agilis berdasarkan aktivitas vokalisasi. Penelitian yang dilakukan di lokasi titik survei dalam kawasan TNBBS menunjukkan kepadatan kelompok Symphalangus syndactylus adalah 1.5 kelompok/km², sedangkan Hylobates agilis 1.7 kelompok/km². Analisis menunjukkan elevasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepadatan, tetapi keduanya memanfaatkan elevasi yang berbeda. Symphalangus syndactylus terdistribusi pada elevasi < 300 mdpl, sementara Hylobates agilis > 500 mdpl. Jarak gangguan tutupan lahan tidak berpengaruh signifikan, karena kedua spesies toleran terhadap area terganggu dan bisa hidup di habitat hutan sekunder. Hylobates agilis melakukan aktivitas vokalisasi pukul 0.00 WIB, sementara Symphalangus syndactylus pukul 09.00 WIB. Terlihat adanya strategi yang dijalankan pada spesies simpatrik ini untuk mempertahankan eksistensi populasi kelompok. Cuaca memberikan pengaruh pada pola vokalisasi, dengan frekuensi tertinggi terjadi saat hari cerah dan menurun saat hujan. Faktor lingkungan bukan faktor utama yang menyebabkan penurunan populasi yang terjadi, perlunya melihat faktor lain seperti faktor penyakit.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Fitria Nur Indah Hasanah
Date Deposited: 02 Dec 2025 07:28
Last Modified: 02 Dec 2025 07:28
URI: https://repository.unas.ac.id/id/eprint/14652

Actions (login required)

View Item View Item