Estafen, Gloria (2025) PERENCANAAN PERCEPATAN DIGITALISASI MELALUI PELATIHAN KEAMANAN SIBER JUNIOR PENETRATION TESTER (JPT), DI BADAN SIBER DAN SANDI NEGARA (BSSN). Diploma thesis, Universitas Nasional.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (483kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (394kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (372kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Permasalahan/Latar Belakang (GAP: (Berisi background yang
melatarbelakangi penelitian). Pesatnya perkembangan teknologi informasi di
Indonesia membawa konsekuensi meningkatnya ancaman siber yang semakin
kompleks. Data BSSN (2024) mencatat lebih dari 400 juta trafik anomali pada
tahun 2023, menunjukkan urgensi penguatan kapasitas pertahanan digital nasional.
Namun, salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan sumber daya manusia
(SDM) dengan kompetensi teknis di bidang keamanan siber. Defisit talenta siber
ini menghambat upaya pemerintah dalam memperkuat sistem pertahanan siber
nasional. Menjawab kondisi tersebut, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)
mengembangkan program pelatihan Junior Penetration Tester (JPT) sebagai salah
satu strategi penguatan kapasitas SDM. Program ini dirancang untuk membekali
ASN dengan keterampilan teknis dasar dalam mendeteksi, menganalisis, dan
mengatasi kerentanan sistem melalui metode uji penetrasi terkendali.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana
perencanaan pelatihan JPT dilakukan oleh BSSN sebagai instrumen percepatan
digitalisasi keamanan siber nasional. Penelitian ini menggunakan teori manajemen
perencanaan Steiss (2003) dengan lima dimensi, yaitu yaitu Produktivitas
(Productivity), Responsivitas (Responsiveness), Efisiensi (Efficiency),
Akuntabilitas (Accountability), dan Koordinasi (Coordination). Jenis penelitian ini
adalah kualitatif deskriptif, dengan data diperoleh melalui wawancara, observasi,
serta studi dokumentasi.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa pelatihan JPT telah
direncanakan dan diimplementasikan secara sistematis, terbukti dari tingginya
tingkat kelulusan peserta serta relevansi materi pelatihan dengan kebutuhan teknis
di unit kerja. Meski demikian, tantangan masih ada, seperti keterbatasan instruktur
bersertifikat, keterbatasan kapasitas peserta, dan perlunya pembaruan kurikulum
secara dinamis. Penelitian ini menegaskan bahwa perencanaan pelatihan JPT di
BSSN memiliki kontribusi strategis terhadap percepatan digitalisasi keamanan
siber nasional.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HJ Public Finance |
| Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Administrasi Negara |
| Depositing User: | Vira Desintha Larasati |
| Date Deposited: | 17 Nov 2025 06:45 |
| Last Modified: | 17 Nov 2025 06:54 |
| URI: | https://repository.unas.ac.id/id/eprint/14487 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
