Friscilla, Sulastri (2025) POTENSI BUAH PAKAN OWA JAWA (Hylobates moloch) FICUS PUNCTATA, FICUS VILLOSA, DAN FICUS HETEROPLEURA SEBAGAI ANTIBAKTERI DAN ANTIOKSIDAN DI KAWASAN HUTAN CITALAHAB, RESORT CIKANIKI, TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK. Diploma thesis, Universitas Nasional.
|
Text
COVER.pdf Download (577kB) |
|
|
Text
BAB 1_.pdf Download (355kB) |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (548kB) |
|
|
Text
BAB 3.pdf Download (559kB) |
|
|
Text
BAB 4_.pdf Download (307kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Owa Jawa (Hylobates moloch) merupakan primata endemik Pulau Jawa yang sangat bergantung pada keanekaragaman tumbuhan hutan sebagai sumber pakan, khususnya genus
Ficus. Selain berperan penting secara ekologis, Ficus diketahui mengandung senyawa bioaktif
dengan potensi farmakologis, seperti agen antibakteri dan antioksidan. Meskipun penelitian
mengenai aktivitas biologis dari berbagai spesies Ficus telah banyak dilakukan, kajian khusus
yang meneliti spesies Ficus untuk dikonsumsi Owa Jawa dan potensi antibakteri dan
antioksidan asal Kawasan Hutan Citalahab, Resort Cikaniki, Taman Nasional Gunung Halimun
Salak (TNGHS) sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan mengetahui potensi buah Ficus
punctata, F. villosa, dan F. heteropleura yang dikonsumsi Owa Jawa, sebagai antibakteri dan
antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan adanya aktivitas antibakteri menggunakan metode
difusi sumur ekstrak metanol dari ketiga spesies mampu menghambat pertumbuhan
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Di antara ketiganya, Ficus punctata menunjukkan
aktivitas antibakteri tertinggi, dengan kategori sedang, pada konsentrasi 50%, menghasilkan
diameter zona hambat sebesar 6,74 mm terhadap S. aureus dan 9,45 mm terhadap E. Coli.
Sementara itu, hasil uji antioksidan metode DPPH, Ficus villosa memiliki aktivitas antioksidan
paling kuat dengan nilai IC50 sebesar 47,01 ppm (kategori sangat kuat). Lebih baik
dibandingkan dengan Ficus punctata sebesar 59,93 ppm (kategori kuat), dan Ficus
heteropleura sebesar 468,56 ppm (kategori sangat lemah). Skrining fitokimia mengungkapkan
metabolit sekunder berupa flavonoid, saponin, alkaloid, dan tanin pada Ficus, dapat berperan
dalam aktivitas antibakteri dan antioksidan. Sehingga, ketiga spesies Ficus berpotensi sebagai
sumber bahan alami untuk kesehatan manusia dan pelestarian lingkungan.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | Q Science > QH Natural history |
| Divisions: | Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi |
| Depositing User: | Irna Irna Yunita |
| Date Deposited: | 13 Nov 2025 06:39 |
| Last Modified: | 13 Nov 2025 06:39 |
| URI: | https://repository.unas.ac.id/id/eprint/14441 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
