Nasyifa, Ananda Tri (2025) KEKERASAN SIMBOLIK DALAM PERILAKU CYBERBULLYING (STUDI PADA PEREMPUAN KORBAN CYBERBULLYING DI MEDIA SOSIAL TIKTOK). Diploma thesis, Universitas Nasional.
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB I.pdf Download (521kB) |
|
|
Text
BAB II.pdf Download (660kB) |
|
|
Text
BAB III.pdf Download (495kB) |
|
|
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
|
Text
BAB V.pdf Download (442kB) |
|
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Media sosial TikTok sebagai ruang ekspresi dan interaksi sosial digital telah
menjadi bagian penting dalam kehidupan perempuan. Namun, di balik kemudahan
dan keterbukaan akses, platform ini juga menjadi arena bagi munculnya fenomena
negatif seperti, perilaku cyberbullying yang menyasar perempuan sebagai korban.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku cyberbullying yang dialami
perempuan di media sosial TikTok dan menganalisis strategi yang dilakukan
perempuan dalam menghadapi perilaku cyberbullying sebagai bentuk kekerasan
simbolik yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dengan metode virtual ethnography, yaitu melakukan observasi interaksi
di konten TikTok serta wawancara mendalam dengan 6 informan perempuan yang
menjadi korban cyberbullying. Teori kekerasan simbolik oleh Pierre Bourdieu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk cyberbullying yang dialami informan
mencakup flaming (komentar kasar dan frontal), harassment (pelecehan, termasuk
seksual), denigration (fitnah dan pencemaran nama baik), impersonation (peniruan
akun), serta cyberstalking (pengintaian dan pemantauan akun). Perilaku ini
merupakan manifestasi kekerasan simbolik karena pelaku memanfaatkan bahasa,
simbol, anonimitas, dan popularitas digital untuk mendominasi dan merendahkan
korban. Dampak yang dialami korban meliputi gangguan psikologis, emosional,
hingga sosial serta memberikan pengaruh terhadap perilaku korban dalam bermedia
sosial TikTok. Namun demikian, korban tidak sepenuhnya pasrah. Mereka
membangun resistensi simbolik melalui strategi memblokir dan mengabaikan
pelaku, mencari dukungan sosial, memfilter konten yang diposting, bersikap
selektif dalam menerima pertemanan, serta melakukan rehat dari media sosial.
Temuan ini menegaskan bahwa cyberbullying terhadap perempuan di TikTok
bukan sekadar persoalan perilaku individu, melainkan wujud relasi kuasa yang
timpang dalam ranah digital.
| Item Type: | Thesis (Diploma) |
|---|---|
| Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) H Social Sciences > HM Sociology |
| Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
| Depositing User: | Fitria Nur Indah Hasanah |
| Date Deposited: | 11 Nov 2025 06:38 |
| Last Modified: | 11 Nov 2025 06:38 |
| URI: | https://repository.unas.ac.id/id/eprint/14389 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
