Wiadi, Christian Nazareth (2023) PERBANDINGAN POLA KOMUNIKASI POLITIK PERIODE KEDUA PEMERINTAHAN SBY DAN PEMERINTAHAN JOKOWI DALAM MENYIKAPI FENOMENA KENAIKAN BBM. Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
COVER (Cover, lembar penunjang, abstrak, kata pengantar, daftar isi) (1).pdf Download (930kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (254kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (284kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (154kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (315kB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (144kB) |
|
Text
LAMPIRAN (Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Lembar Hasil Turnitin).pdf Download (403kB) |
Abstract
Sejak era orde baru, berlanjut ke awal reformasi era pemerintahan SBY, hingga era pemerintahan Jokowi sekarang ini, kenaikan harga BBM selalu menimbulkan gejolak sosial di kalangan masyarakat. BBM merupakan salah satu kebutuhan dasar yang menunjang kehidupan sehari-hari masyarakat. Adanya kenaikan harga untuk komoditas tersebut tentunya sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi dan sosial dari masyarakat. Kebijakan pemerintah dengan menaikan harga BBM merupakan reaksi terhadap kenaikan BBM sebagai fenomena global. Gejolak yang timbul di kalangan masyarakat seperti demonstrasi merupakan reaksi terhadap keputusan pemerintah menaikan harga BBM. Pola komunikasi politik dalam fenomena kenaikan BBM ini dapat dilihat dari kedua reaksi baik dari pemerintah maupun masyarakat. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif serta teknik pengambilan data studi pustaka, penulis menemukan pola komunikasi politik yang tidak hanya berpusat pada pemerintah saja sebagai komunikator politik. Penulis menemukan bahwa di dalam suatu kasus, seperti pada fenomena kenaikan BBM bahwa komunikator politik tidak hanya dari atas ke bawah saja (vertikal), tetapi juga dapat berasal dari masyarakat sebagai komunikator politik. Oleh karena itu, di dalam sebuah fenomena yang menyangkut aspek sosial, ekonomi, dan politik dapat memiliki pola komunikasi politik yang bersifat sirkuler yakni berputar atau timbal balik di dalam suatu sistem politik negara demokrasi. Pada penelitian ini ditemukan bahwa Pemerintahan SBY lebih banyak menggunakan pendekatan struktural dalam komunikasi politiknya, sedangkan pada Pemerintahan Jokowi lebih banyak menggunakan pendekatan langsung dalam komunikasi politiknya.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JF Political institutions (General) J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Politik |
Depositing User: | Delvy Aprilizani - |
Date Deposited: | 21 Jun 2023 07:36 |
Last Modified: | 21 Jun 2023 07:36 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/7004 |
Actions (login required)
View Item |