Arif, Ahmad (2023) PEMBENARAN PENJATUHAN SANKSI PIDANA MATI BAGI TERPIDANA KORUPSI (PERSPEKTIF HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA). Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (490kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (362kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (374kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (264kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (184kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (545kB) |
Abstract
Penjatuhan hukuman mati bagi terpidana korupsi harus menjadi bagian penting dalam penegakan hukum untuk menciptakan kepastian, kemanfaatan, dan keadilan hukum itu sendiri. Standarisasi “dalam keadaan tertentu” adalah kunci sebagai unsur yang harus dipenuhi sebelum menjatuhkan vonis kepada terdakwa. Atas dasar latar pemikiran tersebut, maka secara teoritis penjatuhan hukuman mati pada kasus tertentu yakni korupsi mesti dikontruksikan sesuai prinsip HAM dan prinsip hukum itu sendiri sehingga yang diatur dalam undang-undang tidak dipahami secara keliru dalam tekstual maupun kontekstual penegakan hukum pidana. Dibawah aturan Negara pelaku korupsi mesti dihukum mati, mengacu pada teori kepastian hukum maka keberadaan pidana mati bagi koruptor adalah opsi yang dipakai untuk tindakan kejahatan tertentu sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undang Tipikor dan KUHP juncto KUHP terbaru saat ini yang masih menunggu diberlakukan beberapa tahun akan datang. Pembatasan hak di mungkinkan menurut UUD 1945 Pasal 28J kemudian dibuktikan dgn putusan MK No. 2-3/PUU-V/2007 tahun 2007 juncto Pasal 6 ICCPR dan Pasal 3 DUHAM
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > KZ Law of Nations |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum |
Depositing User: | Delvy Aprilizani - |
Date Deposited: | 21 Jun 2023 07:32 |
Last Modified: | 21 Jun 2023 07:32 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/6684 |
Actions (login required)
View Item |