Setianingrum, Hesti Dwi (2016) AKTIVITAS MAKAN ORANGUTAN KALIMANTAN (Pongo pygmaeus wurmbii) TERKAIT INDIKASI GANGGUAN KESEHATAN DAN KANDUNGAN FITOKIMIA PAKAN ORANGUTAN. Diploma thesis, UNIVERSITAS NASIONAL.
Text
HESTI DWI SETIANINGRUM.pdf Download (2MB) |
Abstract
Orangutan dikenal sebagai hewan frugivor, namun orangutan juga mengkonsumsi bunga, daun, umbut, kulit batang, rayap dan semut. Pakan orangutan yang dimakan, terutama saat orangutan sakit, diduga mempunyai potensi untuk menyembuhkan penyakit. Hal ini terlihat dari beberapa pakan orangutan yang dimanfaatkan sebagai bahan obat. Salah satu tumbuhan yang dimanfaatkan yaitu daun tumbuhan Eusideroxylon zwageri (ulin) yang dipercaya dapat mengatasi gangguan ginjal. Penelitian yang dilakukan di Stasiun Penelitian Orangutan Tuanan, Kalimantan Tengah, bertujuan untuk mengetahui pola aktivitas harian orangutan pada saat sehat maupun sakit dan untuk mengetahui kandungan fitokimia pada pakan orangutan. Penelitian dilakukan dengan mengamati aktivitas harian orangutan kemudian mengambil data kesehatan dengan cara menguji urin menggunakan dipstik, selanjutnya memilih pakan orangutan yang berpotensi berdasarkan data kesehatan. Sampel yang telah dipilih kemudian diuji dengan uji fitokimia baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Hasil yang didapatkan adalah aktivitas orangutan jantan dan betina saat mengalami gangguan kesehatan dan sehat memiliki pola aktivitas yang berbeda. Hampir semua orangutan urinnya mengandung leukosit. Diduga orangutan mengalami infeksi saluran urin. Betina Jinak urinnya pernah mengandung protein dan eritrosit. Dikarenakan urin bisa kembali nornal kemungkinan gangguan kesehatan yang dialami tidak bersifat patologis. Sepuluh jenis sampel pakan orangutan yang dianalisa di Laboratorium Kimia UNAS positif terhadap uji tanin dan alkaloid. Untuk uji flavonoid tiga jenis tumbuhan tidak positif sementara untuk uji saponin yang positif hanya tagula daun besar dan akar kuning. Kadar tertinggi saponin ditemukan pada akar kuning 44,46 % dan terendah pada tagula daun besar 24,22 %. Kadar tertinggi tanin pada tagula daun besar 16,56 % dan terendah pada akar kecil 0,77 %. Kadar tertinggi flavonoid pada tapanggang hutan 7,25 % dan terendah pada takapal 1,87 %
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QL Zoology R Medicine > RZ Other systems of medicine S Agriculture > SF Animal culture |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Biologi |
Depositing User: | Hesti Ari Wardani |
Date Deposited: | 17 Jul 2020 06:35 |
Last Modified: | 17 Jul 2020 06:35 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/640 |
Actions (login required)
View Item |