Brilianti, Peni (2022) HUBUNGAN NEUTROFIL LIMFOSIT RASIO (NLR) DAN NILAI HbA1c PADA PASIEN DIABETES MELITUS. Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
COVER (cover s.d daftar isi).pdf Download (694kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (174kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (162kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (257kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (88kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (595kB) |
Abstract
Diabetes Melitus (DM) adalah salah satu penyakit metabolik yang memiliki karateristik hiperglikemia yang terjadi karena gangguan sekresi insulin maupun kerja insulin. Hiperglikemi kronik yang dialami pasien DM memiliki hubungan yang erat dengan penyakit kronis maupun disfungsi organ tubuh. Sebagai langkah awal untuk mengetahui tingkat glikemik dan resiko komplikasi DM, salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan hemoglobin A1c (HbA1c). Pemeriksaan HbA1c adalah pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan untuk memonitoring pasien DM. Selain HbA1c, terdapat pemeriksaan lain yang tidak kalah penting yaitu pemeriksaan hematologi NLR (neutrophil lymphocyte ratio). Saat ini, NLR menjadi parameter baru penanda inflamasi potensial untuk mengetahui adanya inflamasi kronik pada tubuh. HbA1c biasanya tidak memprediksi inflamasi yang sedang berlangsung dan komplikasi terkait DM, sehingga NLR merupakan pemeriksaan yang lebih tepat untuk mendeteksi inflamasi dan komplikasi pada pasien DM. Penelitian dilakukan dengan metode observasional analitik cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 54 pasien dengan riwayat DM tipe 2, terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok DM terkendali (HbA1c <7 %) dan tidak terkendali (HbA1c ≥7%) yang masing-masing diperiksa nilai HbA1c dan NLR. Analisis yang dilakukan diantara kedua kelompok menunjukan nilai rata-rata NLR pada kelompok DM terkendali lebih kecil jika dibandingkan dengan kelompok DM tidak terkendali (2,25±1,55; 3,95±2,02). Analisis uji t menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok (P<0,05). Analisis menggunakan uji regresi menunjukkan nilai signifikansi P<0,05 (signifikan) dan koefisien korelasi r = 0,384 (korelasi lemah). Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan nilai NLR pada kelompok DM terkendali dan tidak terkendali dengan arah hubungan positif antara HbA1c dan NLR. Sehingga, NLR dapat direkomendasikan sebagai penanda tingkat kontrol glikemik selain HbA1c dan komplikasi pada pasien DM.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology R Medicine > R Medicine (General) |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Biologi |
Depositing User: | Delvy Aprilizani - |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 03:23 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 03:23 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/5977 |
Actions (login required)
View Item |