Wulandari, Lia (2022) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL MANGKINANG BLAWAU (Elaeocarpus Mastersii K.) TERHADAP Staphylococcus Aureus DAN Pseudomonas Aeruginosa. Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
Cover.pdf Download (587kB) |
|
Text
BAB I .pdf Download (46kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (402kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (460kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (42kB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (9MB) |
Abstract
Mangkinang blawau adalah salah satu jenis tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat Dayak Ngaju dan dipercaya berkhasiat dalam pengobatan. Masyarakat Dayak Ngaju memanfaatkan akar, buah, dan daun Mangkinang blawau untuk penyembuhan luka dan mengatasi gatal. Aktivitas farmakologi yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut disebabkan adanya senyawa aktif yang terkandung dan dapat memberikan efek terhadap fisiologis tubuh. Penggunaan tumbuhan obat oleh masyarakat umumnya belum diketahui kandungan senyawa aktif di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total senyawa flavonoid dan tanin serta aktivitas antibakteri ekstrak etanol akar, buah matang, dan daun tua Mangkinang blawau terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Mangkinang blawau diperoleh dari Stasiun Penelitian Tuanan, dianalisis senyawa flavonoid dan tanin secara kuantitatif, dilanjutkan dengan penentuan aktivitas antibakteri berdasarkan diameter zona hambat serta uji konsentrasi hambat minimum dan bunuh minimum. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan kadar total senyawa flavonoid tertinggi terdapat pada ekstrak akar dengan kadar 17,935 mg QE/g ekstrak atau 1,7935% dan terendah pada ekstrak buah matang dengan kadar 4,168 mg QE/g ekstrak atau 0,4168%. Sedangkan kadar total senyawa tanin tertinggi terdapat pada ekstrak daun tua dengan kadar 315,653 mg TAE/g ekstrak atau 31,5653% dan terendah pada ekstrak buah matang dengan kadar 134,632 mg TAE/g ekstrak atau 13,4632%. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak daun tua dengan konsentrasi 75% merupakan ekstrak dengan konsentrasi terbaik yang mampu menghambat S. aureus maupun P. aeruginosa. Adapun konsentrasi terbaik yang mampu membunuh S. aureus yaitu konsentrasi 12,5%, sedangkan terhadap P. aeruginosa belum diketahui karena masih terlihat pertumbuhan bakteri pada media.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QD Chemistry Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Biologi |
Depositing User: | Delvy Aprilizani - |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 07:55 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 07:55 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/5957 |
Actions (login required)
View Item |