Yulaikha, Siti (2006) Perbandingan Daya Antioksidan Beberapa Minyak Buah Merah (.Pandamis conoideus Lamk.) Pada Eritrosit Domba Yang Mengalami Stres Oksidasi Secara In Vitro. Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
2020-07-29-12-54-10-01.pdf Download (12MB) |
Abstract
Buah merah (Pandams conoideus Lamk.) adalah tanaman sejenis pandan- pandanan yang tumbuh di pulau Papua. Seluruh bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan, tetapi yang paling banyak memilik manfaat adalah buahnya yang menghasilkan minyak dan berdasarkan hasil penelitian Budi (2001) mengandung antioksidan karotenoid dan tokoferol dalam jumlah tinggi. Antioksidan bermanfaat dalam menetralkan radikal bebas. Selama keseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan terjaga dengan baik, maka pengaruh buruk dari radikal bebas terhadap kerusakan oksidatif dapat dihindarkan. Untuk itu, antioksidan eksogen sangat diperlukan diantaranya adalah antioksidan alamiah yang terdapat pada minyak buah merah. Tetapi dengan banyaknya minyak buah merah yang beredar di pasaran dengan merek yang berbeda-beda, menyebabkan kualitas yang beragam pula. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini digunakan 3 macam minyak buah merah yang berbeda pada sel darah merah domba. Hasil penelitian diperoleh perbedaan bermakna (P<0.05) antara minyak buah merah 1 dengan minyak buah merah 3, untuk minyak buah merah 2 tidak berbeda nyata dengan minyak buah merah 1 maupun minyak bauh merah 3 untuk pengukuran MDA (malondialdehid). Pada pengukuran GSH (glutation) hasilnya sama untuk 3 macam minyak, yaitu sama-sama menurunkan kadar GSH. Berdasarkan parameter malondialdehid dan GSH yang diukur pada sel darah merah domba, dapat disimpulkan minyak buah merah 1 yang tidak mempunyai izin Badan POM tidak memiliki aktivitas antioksidan, hal ini diketahui dengan melihat peningkatan kadar MDA pada saat pemberian minyak buah merah 1 paling tinggi nilainya (17.56 nmol/g Hb) keadaan ini didukung dengan menurunnya kadar GSH (110.68 nmol/g Hb). Untuk minyak buah merah 2 yang memiliki izin dari Badan POM kualitasnya berada diantara minyak buah merah 1 dan minyak buah merah 3 dengan nilai MDA (16.98 nmol/g Hb) dan GSH (125.35 nmol/g Hb). Minyak buah merah 3 yang diperoleh dari hasil ekstraksi sendiri temyata hasilnya paling baik dengan niali MDA (15.11 nmol/g Hb) dan GSH (141.25 nmol/g Hb). Meski demikian, tidak ada satupun dari 3 macam minyak buah merah yang di uji berfungsi sebagai antioksidan.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) Q Science > QH Natural history > QH301 Biology Q Science > QK Botany |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | Miss Yulia Zahra Yamini |
Date Deposited: | 17 Oct 2020 01:13 |
Last Modified: | 17 Oct 2020 01:13 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/1851 |
Actions (login required)
View Item |