Erwiyanti, Adinda Permata (2025) KARAKTERISTIK POPULASI DAN HABITAT KELELAWAR (CHIROPTERA) DI KAWASAN HUTAN LINDUNG BATUTEGI KABUPATEN TANGGAMUS, PROVINSI LAMPUNG. Bachelor thesis, Universitas Nasional.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (938kB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (164kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (633kB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (560kB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (158kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (775kB) |
Abstract
Kelelawar (Chiroptera) terbagi menjadi dua sub bangsa, yaitu Megachiroptera dan Microchiroptera, serta berperan penting dalam keseimbangan ekosistem sebagai penyerbuk, pemencar biji-bijian dan pengendalian serangga. Meskipun berperan penting dalam ekosistem, populasi kelelawar mengalami penurun di hampir seluruh dunia dan telah menurun hingga 50% dalam rentang waktu 1986 - 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik populasi kelelawar serta perbedaan antara dua tipe habitatnya di Hutan Lindung Batutegi. Pengambilan data dilakukan pada Juli – Agustus 2024 di Stasiun Riset Way Rilau KPH Batutegi menggunakan mist net di dua lokasi, yaitu Punggungan Bukit (PCK) dan Aliran Sungai (ASK). Setiap lokasi dipasang dua perangkap secara horizontal dengan jarak 1 km antar mist net. Hasil peneltian menunjukkan keberadaan kelelawar di kedua lokasi terdiri dari 4 suku, 6 marga, 8 jenis dan 15 individu. Kepadatan jenis kelelawar di PCK adalah 0,059/jam dan di ASK 0,119/jam. Vegetasi yang ditemukan pada kedua lokasi sebanyak 22 jenis dari 15 suku, dengan Macaranga gigantea memiliki INP tertinggi di PCK, yaitu 75,66% dan Symplocos odoratissima terendah, yaitu 17,99%. Di ASK, INP tertinggi adalah Sandoricum koetjape, yaitu 36,33% dan terendah Lithocarpus elegans, yaitu 15,9%. Indeks keanekaragaman vegetasi di PCK adalah 2,40 dan di ASK 2,17. Kategori nilai tersebut termasuk dalam kategori keanekaragaman sedang. Perbedaan ini diduga akibat perbedaan kondisi lingkungan, di mana Punggungan Bukit memiliki jenis tumbuhan yang lebih beragam dibandingkan Aliran Sungai. Kelelawar umumnya hidup di lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, kelembaban yang sesuai dapat membantu kelelawar menghindari dehidrasi dan mempertahankan kondisi untuk aktivitasnya pada malam hari.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QK Botany S Agriculture > SB Plant culture |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi |
Depositing User: | - Abdurrahman - |
Date Deposited: | 28 May 2025 07:24 |
Last Modified: | 28 May 2025 07:24 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/12787 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |