PANDARAN, RINDI (2024) PERENCANAAN TRANSMISI MICROWAVE LINK ANTARA SUBULUSSALAM DAN SIMEULUE MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SDH. Bachelor thesis, Universitas Nasional.
Text
Cover.pdf Download (6MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
Lampiran.pdf Download (8MB) |
Abstract
Kabupaten Simeulue merupakan hasil pemekaran dari Aceh Barat sejak tahun 1999, berada di sebelah barat daya Provinsi Aceh, dengan luas daerah keseluruhan 1.838,10 km 2 . Populasi penduduk berjumlah 97.118 jiwa dan kepadatan penduduk 53 jiwa/ km 2 . Terletak terpisah dari pusat kota besar dengan daerah perairan yang mengelilingi Kabupaten Simeulue. Karena kondisi geografisnya, Kabupaten Simeulue menghasilkan banyak objek wisata dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Kepadatan penduduk yang cukup tinggi dan potensi kekayaan alam dan wisata yang dimiliki tidak sebanding dengan kemudahan akses komunikasi di Kabupaten Simeulue. Kendala serah terima informasi masih sering dialami oleh masyarakat Kabupaten Simeulue. Sarana komunikasi yang beroperasi saat ini masih terbatas pada Very Small Aperture Terminal (VSAT) dan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang hanya tersedia pada jalur Gunungsitoli - Sinabang. Dengan keterbatasan kapasitas dan biaya sewa yang mahal, maka untuk memenuhi kebutuhan komunikasi utama (link backbone) di Simeulue dibutuhkan alternatif pembangunan infrastruktur komunikasi lain. Dengan pertimbangan efektivitas dan efisiensi, maka dipilih sistem microwave link. Sistem ini merambat pada propagasi Line of Sight (LOS) yang tidak memerlukan media kabel untuk merambatkan sinyal informasi. Syarat utama dalam transmisi microwave adalah kondisi LOS. Sistem ini bekerja dengan teknologi SDH dengan kapasitas STM-1. Hal ini karena SDH mudah dalam teknik multiplexing dan demultiplexing, peningkatan kapasitas, flexible, dapat mentransfer sinyal broadband, dan mudah dalam pembangunan dan pemeliharaan. Sebelum membangun infrastruktur komunikasi dengan microwave link, maka dibutuhkan perencanaan untuk mengetahui apakah link memenuhi persyaratan LOS dan memenuhi standar ITU-R untuk beroperasi. Dari hasil perencanaan jaringan komunikasi Subulussalam - Simeulue dibutuhkan 3 hop yaitu; Subulussalam - Singkil dengan jarak 25,35 km didapatkan nilai availability sebesar 0,99997346, Singkil - Tuangku dengan jarak 80,55 km didapatkan nilai availability sebesar 0,99958433 dan Tuangku - Sinabang (Simeulue) dengan jarak 90,77 km didapatkan nilai availability sebesar 0,999713416. Ketiga link hop memenuhi nilai standar availability yang ditentukan oleh ITU-R yaitu ≥ 0,999552, sehingga perencanaan jaringan microwave Subulussalam - Simeulue layak untuk diimplementasikan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) T Technology > T Technology (General) |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Teknik dan Sains > Program Studi Teknik Elektro |
Depositing User: | Delvy Aplirizani - |
Date Deposited: | 04 Oct 2024 04:10 |
Last Modified: | 04 Oct 2024 04:10 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/12280 |
Actions (login required)
View Item |