ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEDOFILIA (Studi Kasus Putusan No. 335/Pid. Sus/2020/PN. Mre)

Ronaldo, Joshua (2024) ANALISIS YURIDIS PEMIDANAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEDOFILIA (Studi Kasus Putusan No. 335/Pid. Sus/2020/PN. Mre). Bachelor thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
COVER.pdf

Download (391kB)
[img] Text
BAB 1 .pdf

Download (367kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (241kB)
[img] Text
BAB III .pdf

Download (264kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (284kB)
[img] Text
BAB V .pdf

Download (116kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (430kB)

Abstract

edofila adalah kelainan oriebtasi seksual dengan objek anak, kelainan Seksual ini dipandang sebagai kejahatan seksual pada umumnya dalam hukum pidana di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat konsep pedofilia serta sejauh mana hukum positif Indonesia melindungi anak korban pedofilia. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yakni meneliti peraturan perundangan dan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan penelitian, menggunakan metode penelitian kualitatif, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertertulis. Dari penelitian ini didapatkan bahwa secara khusus pedofilia tidak diatur dalam peraturan perundangan di Indonesia, namun apabila dipahami mengenai phedofilia itu sendiri yang berarti suatu perbuatan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, maka secara implisit pengaturan tersebut didapati di dalam peraturan perundangan khususnya Undang-Undang perlindungan Anak No 35 Tahun 2014 dan KUHP tindak pidana berkaitan dengan kesusilaan meliputi perbuatan zina (overspel), menyuruh melakukan zina, dengan kekerasan atau ancaman kekerasan bersetubuh dengan wanita di luar perkawinan, bersetubuh dengan wanita dalam keadaan pengsan atau tidak berdaya di luar perkawinan: bersetubuh dengan wanita di bawah umur lima belas tahun atau umurnya tidak jelas atau belum waktunya untuk kawin:, memaksa seseorang untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul: melakukan perbuatan cabul dengan seseorang yang dalam keadaan pengsan atau tidak berdaya: melakukan perbuatan cabul di bawah umur lima belas tahun atau umurnya tidak jelas atau belum waktunya untuk kawin: membujuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbutan cabul atau bersetubuh di luar perkawinan kepada seorang yang berumur di bawah lima belas tahun atau umurnya tidak jelas atau belum waktunya untuk kawin.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences > HV Social pathology. Social and public welfare
K Law > K Law (General)
Divisions: Skripsi > Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Miss Rahma Rahmawati
Date Deposited: 30 Sep 2024 03:05
Last Modified: 30 Sep 2024 03:05
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/12174

Actions (login required)

View Item View Item