ANALISIS KERUSAKAN SAYAP PESAWAT TERBANG TIPE KING AIR 350i KAPASITAS ANGKUT 850 KG

Putro, M. Almasar Adhila (2023) ANALISIS KERUSAKAN SAYAP PESAWAT TERBANG TIPE KING AIR 350i KAPASITAS ANGKUT 850 KG. Bachelor thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (104kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (560kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (312kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (110kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Aluminium merupakan suatu material pada pesawat terbang yang digunakan hampir 80% dari keseluruhan pengunaan material struktur. Sayap pesawat terbang berfungsi sebagai pengerak pesawat terbang. Elemen utama pada sayap pesawat underside skin panel, stringrs, ribs, font spar, center spar, dan rear spar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kerusakan sayap pesawat tipe king air 350i. Metode yang digunakan untuk memeriksa cacat material adalah eddy current. Proses eddy current dilakukan pada material aluminium 2024 T-3 baik yang belum dioperasikan maupun yang sudah dioperasikan, yang belum pernah dioperasikan memiliki nilai rata-rata 0,5dB dan yang sudah pernah dioperasikan memiliki nilai tertinggi yaitu 2dB dan nilai terendah yaitu 1dB sehingga memiliki nilai rata-rata total 1,4dB. Pada pengujian struktur mikro pengujian material yang belum pernah dioperasikan menunjukkan bahwa struktur mikro disebabkan kandungan tembaga dan magnesium yang lebih tinggi dibandingkan material yang sudah pernah dioperasikan. Kandungan karbon dan silikon pada material yang belum pernah dioperasikan lebih rendah dari pada material yang sudah pernah dioperasikan, yang dapat mempengaruhi nilai kekerasan, dan hasil partikel lebih seragam dalam material yang belumpernah dioperasikan. Struktur mikro ini disebabkan kandungan karbon dan silikon yang lebih tinggi pada material yang sudah pernah dioperasikan dibandingkan material yang belum pernah dioperasikan. Hal ini dapat meningkatkan nilai kekerasan pada material yang sudah pernah dioperasikan dan menghasilkan butiran yang lebih kasar. Nilai kekerasan maksimum pada material yang belum pernah dioperasikan adalah 49,2 HV, nilai kekerasan minimum material yang belum pernah dioperasikan adalah 47,9 HV, dan nilai kekerasan rata-rata adalah 48,7 HV. Nilai kekerasan maksimum material yang sudah pernah dioperasikan adalah 143,0 HV, nilai kekerasan minimum material yang sudah pernah dioperasikan adalah 140,0 HV, dan nilai kekerasan rata-rata adalah 142,1 HV. Terlihat bahwa material yang belum pernah dioperasikan memiliki perbedaan beban kekerasan sebesar 5 kgf dan material yang sudah pernah dioperasikan memiliki perbedaan sebesar 10 kgf. Hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan ketebalan sampel dan kandungan karbon dan silikon antara kedua material tersebut.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions: Skripsi > Fakultas Teknik dan Sains > Program Studi Teknik Mesin
Depositing User: Delvy Aplirizani -
Date Deposited: 16 Jan 2024 03:04
Last Modified: 16 Jan 2024 03:04
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/9481

Actions (login required)

View Item View Item