AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UWEI NYAMEI (Flagellaria indica) TERHADAP Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Nendya, Maria (2023) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UWEI NYAMEI (Flagellaria indica) TERHADAP Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
Cover.pdf

Download (160kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (47kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (284kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (333kB)
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (35kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Uwei nyamei merupakan salah satu tumbuhan yang biasa digunakan oleh suku Dayak Ngaju untuk mengobati beragam penyakit. Salah satu pemanfaatan uwei nyamei sebagai obat yaitu untuk mengobati meroyan (penyakit saat nifas). Perawatan saat nifas dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit pada ibu. Di Indonesia penyebab umum kematian ibu diantaranya 11% karena infeksi saat nifas, maka untuk mengobati infeksi diperlukan senyawa antibakteri. Uwei nyamei mengandung beberapa senyawa kimia seperti flavonoid dan tanin yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Informasi terkait pemanfaatan uwei nyamei oleh suku Dayak Ngaju dalam pengobatan saat nifas baru sebatas uji kualitatif fitokimia saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar total tanin dan flavonoid serta aktivitas antibakteri dengan metode difusi dan dilusi (KHM dan KBM) dari ekstrak etanol uwei nyamei. Hasil penelitian ekstrak akar, daun muda, dan daun tua secara berurutan mengandung total tanin sebesar 46,449; 71,483; 140,871 mg TAE/g ekstrak dan total flavonoid sebesar 19,701; 51,325; 170,342 mg QE/g ekstrak. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa bagian tumbuhan berbeda memiliki nilai total tanin dan flavonoid yang berbeda. Sementara itu, hasil uji antibakteri metode difusi menghasilkan zona hambat pada Escherichia coli, namun tidak terbentuk zona hambat pada Staphylococcus aureus. Hasil uji KHM menunjukkan, hanya pada ekstrak daun tua konsentrasi 50% yang menghasilkan penurunan nilai absorbansi setelah inkubasi. Sementara pada uji KBM terjadi peningkatan nilai absorbansi. Ekstrak tersebut juga diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap E. coli tetapi tidak terhadap S. aureus. Penelitian ini menunjukkan bahwa eksperimen lebih lanjut diperlukan untuk mengisolasi senyawa spesifik sebagai antibakteri dalam ekstrak dan uji bioaktivitas selain antibakteri. Kata kunci : dilusi, ekstrak, fitokimia, nifas, sumuran

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QR Microbiology
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi
Depositing User: - Abdurrahman -
Date Deposited: 26 Jun 2023 04:24
Last Modified: 26 Jun 2023 04:24
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/7130

Actions (login required)

View Item View Item