Ariefthusa, Athalla (2022) KONFLIK INTERNAL PARTAI POLITIK STUDI KASUS : DUALISME PARTAI HANURA TAHUN 2018. Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
cover 1-12.pdf Download (892kB) |
|
Text
BAB I 13-29.pdf Download (227kB) |
|
Text
BAB II 30-41.pdf Download (277kB) |
|
Text
BAB III 42-49.pdf Download (178kB) |
|
Text
BAB IV 50-64.pdf Download (239kB) |
|
Text
BAB V 65-87.pdf Download (374kB) |
|
Text
BAB VI 88-93.pdf Download (51kB) |
|
Text
LAMPIRAN DAN DAFTAR PUSTAKA 94-107.pdf Download (265kB) |
Abstract
Konflik internal merupakan sebuah permasalahan yang bisa terjadi di dalam tubuh suatu organisasi karena adanya perbedaan kepentingan, tujuan, perbedaan pendapat dan perebutan kekuasaan tertinggi. salah satunya adalah partai politik, yang dapat memberikan dampak buruk terhadap kader partai, fungsi partai, kepentingan partai, dan stabilitas partai. Hal tersebut terjadi di dalam internal partai Hanura pada saat Wiranto turun dari kursi ketua umum pada tahun 2016 dimana beliau memutuskan untuk menunjuk Oesman Sapta Odang sebagai ketua umum yang baru di Musyawarah Luar Biasa pada tanggal 22 Desember 2016. Terpilihnya Oesman Sapta Odang mendapatkan berbagai macam reaksi dari kader partai Hanura karena gaya kepemimpinannya yang tidak disukai banyak kader dan akhirnya muncul nama Daryatmo sebagai ketua umum yang baru pada tanggal 16 Januari 2018. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mencari kebenaran di balik konflik internal partai Hanura yang menyebabkan perpecahan di dalam tubuh partai menjadi dua kubu yang berbeda dan kekuatan partai di daerah menjadi melemah karena konflik di pimpinan pusat menjadi focus dan membuat kader- kader di daerah terabaikan. Hal tersebut bisa dilhat dengan menurunnya elektabilitas partai Hanura di beberapa daerah pada pemilu 2018. Salah satu penyebab konflik adalah perebutan kursi ketua umum partai antara Daryatmo dan Oesman sapta Odang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan penelitian in-deph interview atau wawancara mendalam sebagai metode yang dapat menggambarkan kejadian melalui aktor-aktor politik yang secara langsung terlibat di dalam konflik internal tersebut. Serta di dukung juga dengan jenis data sekunder dan primer. Teori dan konsep yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori partai politik, teori kekuasaan, teori konflik politik, dan teori kelompok kepentingan. Hasil dari penelitian ini adalah mengetahui sebab dan akibat dari konflik internal partai Hanura yang menyebabkan perpecahan di dalam tubuh partai dari tingkat nasional sampai tingkat daerah karena adanya kepentingan dari kedua belah kubu Oesman Sapta Odang dan kubu Daryatmo dan memuncak pada tahun 2018.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Politik |
Depositing User: | - Abdurrahman - |
Date Deposited: | 06 Oct 2022 02:30 |
Last Modified: | 06 Oct 2022 02:30 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/5497 |
Actions (login required)
View Item |