EVALUASI DOSIS TAMBAHAN CT SIMULATOR PADA PASIEN RADIOTERAPI DENGAN PARAMETER SSDE

Nurkamal, Aris (2024) EVALUASI DOSIS TAMBAHAN CT SIMULATOR PADA PASIEN RADIOTERAPI DENGAN PARAMETER SSDE. Bachelor thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
Cover.pdf

Download (6MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (233kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (9MB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (7MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (200kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (26MB)

Abstract

Radioterapi menggunakan CT Simulator sebagai modalitas diagnostik untuk delineasi, perhitungan dosis perencanaan terapi. CTDIVol bukanlah dosis yang diterima oleh pasien dan AAPM TG.204 memberikan faktor konversi yang memperhitungkan ukuran tubuh pasien yang lebih sepesifik sebagai koreksi CTDIVol. Meskipun CT Simulator memberikan keuntungan, masih kurangnya perhatian dan strategi penghematan dosis CT Radioterapi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi persentase penambahan dosis radiasi CT Simulator pasien radioterapi. Metode yang digunakan sesuai dengan referensi AAPM TG.204 dengan parameter Size Specific Dose Estimate (SSDE). Nilai CTDIVol dari console CT dilakukan pengukuran verifikasi menggunakan pencil ion chamber dan fantom CTDI Body. Jumlah pasien penelitian yaitu 10 pasien CT Head and Neck dan 10 pasien CT Pelvis. Dari penelitian, verifikasi CTDIVol berada di bawah 20 % (ACR ≤ 20%) didapatkan nilai rata-rata pengukuran dengan console dan deviasi maksimum CT Head and Neck yaitu 42,41 mGy, 43,57 mGy dan 3,49 %. Sedangkan untuk CT Pelvis hasil nilai rata-rata pengukuran, console dan deviasi maksimum yaitu 26,77 mGy, 27,31 mGy dan 2,02 %. Nilai rata-rata SSDE, Persentase Perbandingan dengan CTDIVol CT Head and Neck dan CT Pelvis masingmasing 83,02 mGy, 47 %, dan 39,08 mGy, 30 %. Rata-rata Persentase Penambahan dosis terhadap dosis preskripsi dari kedua pemeriksaan CT Head and Neck dan CT Pelvis yaitu 1,6 % dan 0,43 %. Nilai dosis pemeriksaan CT Head and Neck lebih besar karena perbedaan scanning parameter yang digunakan yaitu arus tabung (mA) lebih besar berpengaruh pada tingginya intensitas sinar-X dan Rotation Time (s) lebih lambat menyebabkan lamanya waktu paparan radiasi yang dapat menaikkan dosis. Akan tetapi nilai dosis pemeriksaan CT Pelvis berada di atas nilai referensi DRL Indonesia yaitu 17 mGy dengan nilai rata-rata 27,31 mGy. Walaupun persentase penambahan dosis radiasi dari pemeriksaan CT berada di bawah ICRU Report. 50 ( Minimum 95% dan Maksimum 107%) perlu adanya perhatian pada dosis yang diterima oleh pasien dari prosedur radioterapi. Optimalisasi parameter scanning sangat penting digunakan dan modalitas pencitraan non radiasi pengion untuk perencanaan terapi seperti MRI dengan berbagai keunggulan.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Skripsi > Fakultas Teknik dan Sains > Program Studi Teknik Fisika
Depositing User: Miss Rahma Rahmawati
Date Deposited: 25 Sep 2024 07:42
Last Modified: 25 Sep 2024 07:42
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/12083

Actions (login required)

View Item View Item