EVALUASI ESTIMASI DOSIS TAMBAHAN PASIEN IMAGE GUIDED RADIOTHERAPY (IGRT) DARI TIGA PROTOKOL CONE BEAM COMPUTED TOMOGRAPHY (CBCT)

Nurkhalipah, Silpi (2025) EVALUASI ESTIMASI DOSIS TAMBAHAN PASIEN IMAGE GUIDED RADIOTHERAPY (IGRT) DARI TIGA PROTOKOL CONE BEAM COMPUTED TOMOGRAPHY (CBCT). Bachelor thesis, Universitas Nasional.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB 1.pdf] Text
BAB 1.pdf

Download (394kB)
[thumbnail of BAB 2.pdf] Text
BAB 2.pdf

Download (798kB)
[thumbnail of BAB 3.pdf] Text
BAB 3.pdf

Download (770kB)
[thumbnail of BAB 4.pdf] Text
BAB 4.pdf

Download (703kB)
[thumbnail of BAB 5.pdf] Text
BAB 5.pdf

Download (378kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (5MB)

Abstract

Sistem pencitraan cone beam computed tomography (CBCT) merupakan acuan baku
dalam image guided radiotherapy (IGRT) karena mampu menghasilkan citra anatomi
tiga dimensi (3D) untuk memverifikasi informasi tumor. Meskipun demikian, CBCT
memiliki kelemahan yaitu memberikan dosis radiasi tambahan pada pasien. Oleh
karena itu, evaluasi terhadap dosis dari penggunaan CBCT pada IGRT perlu
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur dosis keluaran CBCT,
menganalisis penambahan dosis CBCT terhadap dosis pasien radioterapi, dan dosis
efektif pada pasien radioterapi. Parameter dosis CBCT yang dievaluasi adalah CTDIw
diukur pada fantom CTDI diameter 16 cm dan 32 cm dengan dosimeter pencil ion
chamber 100 mm dari PTW Nomex. Tiga protokol CBCT, fast head and neck S20
CW, breast left S20 CW dan pelvis L20 dievaluasi. Analisis penambahan dosis
dilakukan pada tiga kasus kanker, yaitu payudara, head and neck, dan pelvis, masingmasing
10 pasien.
Nilai
CTDIw
pada
protokol
pelvis
L20
adalah
24,7 mGy,
breast
left

S20
CW
sebesar
14,3
mGy,
dan
fast
head
and
neck
S20
CW
sebesar
0,7
mGy.
Jika

CBCT

dilakukan setiap fraksi radioterapi, pada kasus kanker head & neck,
penggunaan protokol breast left S20 CW memberikan kontribusi peningkatan
kumulatif terhadap mean body dose hingga 12,85%. Penggunaan protokol pelvis L20
di setiap fraksi pada kasus kanker payudara menghasilkan penambahan dosis hingga
7,91% dan pada kasus kanker pelvis menghasilkan penambahan dosis hingga 7,59%.
Dosis efektif yang diperoleh adalah sebesar 3,705 mSv untuk protokol pelvis L20,
2,002 mSv untuk protokol breast left S20 CW, dan 0,0217 mSv untuk protokol fast
head and neck S20 CW. Pemilihan protokol dan frekuensi penggunaan CBCT
sebaiknya dioptimalkan secara individual sesuai karakteristik kinis setiap pasien
dengan mempertimbangkan pula kualitas citra yang dihasilkan, khususnya pada pasien
pediatrik yang memiliki tingkat kerentanan lebih tinggi terhadap dampak radiasi.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QC Physics
Divisions: Skripsi > Fakultas Teknik dan Sains > Program Studi Fisika
Depositing User: Miss Rahma Rahmawati
Date Deposited: 23 Sep 2025 08:05
Last Modified: 23 Sep 2025 08:05
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/14203

Actions (login required)

View Item View Item