PEMBINGKAIAN BERITA TEDDY MINAHASA PUTRA TERKAIT TUNTUTAN HUKUMAN MATI DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki di Detik.com dan Kompas.com)

Shafardi, Ardi (2023) PEMBINGKAIAN BERITA TEDDY MINAHASA PUTRA TERKAIT TUNTUTAN HUKUMAN MATI DI MEDIA ONLINE (Analisis Framing Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki di Detik.com dan Kompas.com). Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 2_compressed_compressed (1).pdf

Download (216kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (340kB)
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (4MB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (227kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (10MB)

Abstract

Peredaran kasus narkoba di Indonesia semakin marak, pada tanggal 14 Oktober 2022 Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Listyo Sigit Prabowo mengumumkan bahwa adanya keterlibatan Inspektur Jendral Polisi (Irjen) Teddy Minahasa dalam kasus penggelapan barang bukti narkoba jenis sabu. Detik.com dan Kompas.com media online yang memberitakan kasus ini. Penelitian ini bertujuan guna mengetahui bagaimana Detik.com dan Kompas.com membingkai berita berdasarkan struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan struktur retoris. Penelitian ini menerapkan teori yaitu analisis framing, berita. Serta, menggunakan data dari studi dokumen (document research) dan studi kepustakaan (library research). Penelitian ini objeknya adalah pemberitaan terkait tuntutan hukuman mati Teddy Minahasa pada Detik.com dan Kompas.com pada tanggal 30 Maret 2023 hingga 1 April 2023. Kemudian, untuk jenis penelitiannya memakai kualitatif dengan memakai analisis framing prespektif Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki selaku teknik analisis. Hasil penelitian yang didapatkan dari hasil analisis bahwa pemberitaan kasus ini adalah jenis berita hardnews. Pada pemberitaan Detik.com membingkai berita kasus Teddy Minahasa tidak terinci, seperti pada pemberitaan yang menggambarkan Teddy terlihat tersenyum dan melambaikan tangan usai dituntut mati. Detik.com tidak menjelaskan secara rinci kenapa Teddy tersenyum, seolah menggambarkan Teddy senang dituntut hukuman mati oleh jaksa. Sedangkan, Kompas.com menjelaskan bahwa Teddy tersenyum karena awak media memanggil namanya. Detik.com dan Kompas.com membingkai hasil dari persidangan Teddy yang dituntut mati oleh Jaksa penuntut umum berdasarkan pernyataan dari Jaksa secara langsung.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Divisions: Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Komunikasi
Depositing User: Miss Rahma Rahmawati
Date Deposited: 01 Nov 2023 02:54
Last Modified: 01 Nov 2023 02:54
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/8699

Actions (login required)

View Item View Item