Azizah, Alfi Nur (2023) Ancaman Ketahanan Pangan Impor Gandum China di Tengah Invansi Rusia ke Ukraina 2022. Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
BAB 1.pdf Download (333kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Download (169kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Download (638kB) |
|
Text
BAB 6.pdf Download (118kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Download (441kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (437kB) |
|
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Ancaman terkait krisis pangan yang diperburuk oleh adanya perang Rusia dan Ukraina ini mendapat sorotan dari banyak pihak. Komunitas Internasional mengambil tindakan untuk mengatasi krisis pangan ini. Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun pemerintah pusat menekankan pentingnya produksi pangan dalam negeri, impor pangan, China telah meningkat dan kemungkinan akan terus meningkat. Namun, perang Rusia-Ukraina kemungkinan besar akan menghambat upaya tersebut. Di tengah perang yang berkecambuk di Ukraina dengan dampak global yang luas, Ekspor gandum Ukraina sebagian besar terhenti sejak invasi Rusia. Keterkaitan antara perang Ukraina-Rusia terhadap ketidakstabilan suplai bahan pangan memang merupakan hal yang nyata. Adanya perang yang berkecambuk dan sulitnya ekspor produk agricultural khusunya gandum telah memicu jumlah pembatasan ekspor produk pertanian di negara lain. Pertanyaan penelitian adalah Bagaimana China Dalam Menangani Ketahanan Nasional dan Produksi Impor Gandum di Tengah Sanksi Internasional 2022? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan apa saja yang dilakukan oleh negara China dalam meningkatkan ketahannya dalam produksi impor gandum di tengah perang Rusia-Ukraina. Dalam penelitian ini penulis menggunakan Teori Food Security dan Teori Suply Chain. Untuk menunjang analisis penelitian menjadi komprehensif penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kualitatif. Kesimpulan penelitian menunjukan bahwa Ketegangan diplomatik yang signifikan antara Rusia dan Ukraina pada 24 Februari 2022, yang memiliki implikasi ekonomi dan ekonomi yang signifikan bagi kedua negara. Tujuan utama China adalah menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Hubungan Ukraina-Rusia ditandai dengan kurangnya stabilitas di pasar global, dengan defisit perdagangan Ukraina-Rusia menyebabkan ketegangan. Keinginan China untuk diversifikasi dan peningkatan perdagangan dengan Rusia akan membantu China mendiversifikasi perdagangannya dengan negara lain, menghasilkan surplus perdagangan global yang lebih besar. Gandum produk makanan populer di Cina yang digunakan untuk konsumsi dan konsumsi manusia.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Administrasi Negara |
Depositing User: | Miss Rahma Rahmawati |
Date Deposited: | 19 Oct 2023 02:54 |
Last Modified: | 19 Oct 2023 02:54 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/8355 |
Actions (login required)
View Item |