Analisis Intervensi Keperawatan dengan Penggunaan Silver Calsium Alginate sebagai Balutan Primer pada Pasien Ny. R dan Ny. D pada Fase Poliferasi dengan Diagnosa Medis Diabetic Foot Ulcer di Klinik Wocare Center Bogor

Sisilia Pardjer* -  Universitas Nasional, Indonesia
Naziyah . -  Fakultas Ilmu Kesehatan-Univerisitas Nasional, Indonesia

Supp. File(s): common.other

ABSTRAK

 

International Diabetes Federation (IDF) pada tahun 2019 mengatakan bahwa diabetes merupakan salah satu issue di dunia kesehatan yang telah mencapai tahap “alarming“. Saat ini hampir setengah juta penduduk (463 juta) dunia yang mengidap diabetes mellitus, Indonesia masuk kedalam rangking ke 5 besar dunia orang dengan diabates mellitus dan merupakan peringkat kedua dunia pada tahun 2021 sebesar 19,5 juta orang (Internation Diabetes Federation, 2021). Yang digunakan adalah penggunaan silver calsium alginate sebagai balutan primer dengan menggunakan TIME Management dan implementasi yang di berikan adalah prinsip 3M (Mencuci luka, Mengangkat jaringan mati, Memilih balutan). Jumlah pasien yang diangkat dalam menganalisis penggunaan silver calsium alginate ini berjumlah 2 pasien yaitu Ny.R dan Ny.D. Menganalisis penggunaan silver calsium alginate pada fase poliferasi pada klien Ny. R dan Ny. D  dengan diagnosa medis diabetic foot ulcer di Wocare Center Kota Bogor. Setelah di lakukan penggunaan silver calsium alginate pada Ny.R dan Ny.D sebagai balutan primer pada fase poliferasi saat kunjungan kedua dapat di lihat perubahan kondisi luka Ny. R, granulasi mengalami kenaikan menjadi 100%, epitalisasi mulai terbentuk 100%. Kemudian saat kunjungan kedua Ny.D dapat di lihat perubahan kondisi luka granulasi mengalami kenaikan menjadi 50%, epitalisasi mulai terbentuk 25-50%. Pada intervensi penggunaan silver calsium alginate pada fase poliferasi kondisi luka pada Ny.R dan Ny.D sangat efektif dan dapat mempersingkat waktu dalam penyembuhan luka dan mempercepat pembentukan granulasi dan epitelisasi.

 

Kata Kunci: Silver Calsium Alginate, Diabetic Foot Ulcer

 

 

ABSTRACT

 

In 2019 the International Diabetes Federation (IDF) said that diabetes is an issue in the world of health that has reached the "alarming" stage. Currently, almost half a million people (463 million) in the world have diabetes mellitus. Indonesia is ranked in the top 5 in the world for people with diabetes mellitus and is ranked second in the world in 2021 with 19.5 million people (International Diabetes Federation, 2021). To analyze the use of silver calcium alginate in the proliferative phase of Mrs. R and Mrs. D with a medical diagnosis of diabetic foot ulcer at the Wocare Center, Bogor City. After using silver calcium alginate on Mrs.R and Mrs.D as a primary dressing during the proliferative phase during the second visit, you can see changes in the condition of Mrs. R, granulation has increased to 100%, epitalization begins to form 100%. Then during the second visit Mrs. D could see changes in the condition of the granulation wound which had increased to 50%, epithelialization had begun to form 25-50%. Conclusion: In the intervention using silver calcium alginate in the proliferative phase of the wound condition on Ny.R and Ny.D it is very effective and can shorten the time for wound healing and accelerate the formation of granulation and epithelialization.

 

Keywords: Silver Calcium Alginate, Diabetic Foot Ulcer

 

Supplement Files

Kata Kunci : Kata Kunci: Silver Calsium Alginate, Diabetic Foot Ulcer

  1. American Podiatric Medical Associate, 2022; Chang & Nguyen, 2021; Van Netten Et Al., 2020; Rubio Et Al., 2020. . (2022). Chapter 15 - Management Of Diabetic Foot Disease, Diabetic Neuropathy 2022,, Pages 235-258, Diakses Pada Https://Www.Sciencedirect.Com/Science/Article/Pii/B9780128206690000049.
  2. Arisanty, Irma P. (2014). Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. , Jakarta : Egc.
  3. Bangu, B., Siagian, H. J., Naim, R., & Nasus, E. . (2021). Modern Dressing Wound Care Mempercepat Proses Penyembuhan Ulkus Kaki Pada Pasien Diabetes: A Systematic Review: Modern Wound Care Dress For Acceleration Of Foot Ulcus Healing Process In Diabetes Patients: A Systematic Review, Jurnal Surya Medika (Jsm), 7(1), 146–155. Https://Doi.Org/10.33084/Jsm.V7i1.2650.
  4. Bps. (2021). Statistik Indonesia 2020., Statistik Indonesia 2020, 1101001, 790.
  5. Brennan Mr, Milne Ct, Agrell-Kann M, Ekholm Bp. (2017). Clinical Evaluation Of A Skin Protectant For The Management Of Incontinence-Associated Dermatitis: An Open-Label, Nonrandomized, Prospective Study. J Wound Ostomy Continence Nurs. , Mar/Apr;44(2):172-180.
  6. Detty, A., Fitriyani, N., Prasetya, T., & Florentina, B. (2020). Karakteristik Ulkus Diabetikum Pada Penderita Diabetes Melitus. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 258-264. Https://Doi.Org/10.35816/Jiskh.V11i1.261.
  7. Djanggan Sargowo. (2015). Disfungsi Endote. , Universitas Brawijaya Press. .
  8. Eriningsih, R., Mutia, T., Safitri, R. (2011). Membran Alginate Sebagai Pembalut Luka Primer Dan Media Penyampaian Obat Topikal Untuk Luka Yang Terinfeksi. Jurnal Riset Industri Vol. V, No.2, 2011, Hal161-174.
  9. Heris Santy, W. (2015). Negative Pressure Wound Therapy (Npwt) For The Management Of Diabetic Foot Wound. Journal Of Health Sciences, , 6(2). Https://Doi.Org/10.33086/Jhs.V6i2.30.
  10. Hutagalung, M. B. Z., Dkk,. (2019). Diabetic Foot Infection (Infeksi Kaki Diabetik): Diagnosis Dan Tatalaksana, Cermin Dunia Kedokteran, 46(6), 414-418.
  11. Internation Diabetes Federation . (2019). Diabetes Altlas Ninth Edition. Belgium: International Diabetes Federation. , Http://Www.Idf.Org/About-Diabetes/Facts-Figures.
  12. Internation Diabetes Federation. (2021). Idf Diabetes Atlas 10th Edition (10th Ed.).
  13. Kurniawan, A. (2021). Efektivitas Kombinasi Masase Frirage Dan Terapi Panas Untuk Menurunkan Nyeri Dan Meningkatkan Range Of Motion Pergelangan Kaki Pasca Cedera Ankle., Universitas Negeri Yogyakarta.
  14. Ppni. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Indikator Diagnostik (1st, Cetakan Ed.). Dpp Ppni.
  15. Ppni. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Tindakan Keperawatan (Edisi 1). Dpp Ppni.
  16. Ppni. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi Dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st, Cetakan Ed.). Dpp Ppni.
  17. Primadani, A. F., & Safitri, D. N. P. . (2021). Proses Penyembuhan Luka Kaki Diabetik Dengan Perawatan Luka Metode Moist Wound Healing. Ners Muda,, 2(1), 9-16.
  18. Purnama, H., & Sriwidodo, R. S. . (2017). Review Sistematik: Proses Penyembuhan Dan Perawatan Luka. Farmaka, , 15(2), 251-256.
  19. Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: , Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
  20. Rizaldi., Sudarman. (2020). Penggunaan Primary Dressing Pada Penderita Luka Diabetes Mellitus Di Etn Center Kota Makassar. Jurnal Ipteks Terapan Research Of Applied Science And Education , V14.I1 (12-18).
  21. Saco, M., Howe, N., Nathoo, R., & Cherpelis, B. (2016). Comparing The Efficacies Of Alginate, Foam, Hydrocolloid, Hydrofiber, And Hydrogel Dressings In The Management Of Diabetic Foot Ulcers And Venous Leg Ulcers: A Systematic Review And Meta-Analysis Examining How To Dress For Success., Dermatology Online Journal, 22(8). Http://Dx.Doi.Org/10.5070/D3228032089 Retrieved From Https://Escholarship.Org/Uc/Item/7ph5v17z.
  22. Sadiq, Taikhum. (2020). Primary Dressings Versus Secondary Dressing. , Diakses Dari Https://Www.Shopwoundcare.Com/Ar-Primary-Dressings-Versus-Secondary-Dressings.Html.
  23. Sarheed, O., Ahmed, A., Shouqair, D., & Boateng, J. (2016). Antimicrobial Dressings For Improving Wound Healing. In V. A. Alexandrescu (Ed.), Wound Healing - New Insights Into Ancient Challenges. Intech.
  24. Sinno, H., & Prakash, S. (2013). Complements And The Wound Healing Cascade: An Updated Review. Plastic Surgery International, 2013.
  25. Teobaldi, I., Stoico, V., Perrone, F., Mantovani, A., Piccagli, P., Grandi, F., & Baldo, B. (2022). Effect Of A Topical Gel Based On Adelmidrol + Trans-Traumatic Acid In The Treatment Of Diabetic Foot Ulcers: , An Open-Label Study, Journal Of The American Podiatric Medical Association, 112(1), 20-143. Retrieved Jan 13, 2023, From Https://Japmaonline.Org/View/Journals/Apms/112/1/20-143.Xml.
  26. Wijaya, I. M. S.,. (2015). Perawatan Luka Dengan Pendekatan Multidisiplin., -Ed. I.-Yogyakarta: Andi;.
  27. Wintoko, R., Yadika, A, D, N. (2020). Manajemen Perawatan Luka. , Jk Unila, Volume 4 Hal: 183-185.
  28. Wocare. (2021). Data Pasien Wocare Center [Tidak Dipublikasikan].
  29. Wocare. (2022). Wocare Center. , Https://Www.Wocare.Co.Id/.
  30. World Union Of Wound Healing Societies. (2019). Consensus Document: Wound Exudate, Effective Assessment And Management., Diakses Dari Https://Www.Woundsinternational.Com/Resources/Details/Wuwhs-Consensus-Document-Wound-Exudate-Effective-Assessment-And-Management.