Studi In Silico: Minyak Atsiri Ketumbar (Coriandrum sativum L.) Sebagai QS-Inhibitor dalam pembentukan biofilm Staphylococcus aureus

Bakri, Hendrawan (2023) Studi In Silico: Minyak Atsiri Ketumbar (Coriandrum sativum L.) Sebagai QS-Inhibitor dalam pembentukan biofilm Staphylococcus aureus. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
Cover.pdf

Download (266kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (174kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (301kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (431kB)
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (59kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (532kB)

Abstract

Staphylococcus aureus adalah bakteri Gram positif yang sering dijumpai pada kasuskasus infeksi nosokomial. Dalam bentuk biofilmnya, S. aureus dapat melekat pada instrumen medis yang nantinya berpotensi untuk menginfeksi pasien. Proses pembentukan dan regulasi biofilm diatur oleh quorum sensing (QS), sebagai bentuk respon terhadap faktor lingkungan. Ketumbar secara in-vitro dilaporkan memiliki berbagai aktivitas farmakologis seperti antibakteri, antibiofilm, antioksidan, hingga antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi minyak atsiri ketumbar sebagai QS-inhibitor dalam pembentukan biofilm S. aureus, serta prediksi profil farmakokinetik dan toksisitasnya. Berdasarkan hasil penambatan molekuler, didapatkan sejumlah 25 senyawa aktif terpilih yang memiliki nilai energi bebas ikatan (∆G) yang lebih rendah dari ligan alami protein 4BXI dan 4G4K, dengan Cis-Dihydrocarvone merupakan senyawa aktif dengan nilai energi bebas ikatan terendah pada protein 4BXI, dan Carvacrol pada protein 4G4K. Hasil visualisasi jenis interaksi residu asam amino menunjukkan bahwa Cis-Dihydrocarvone memiliki interaksi hidrogen pada residu MET A:326 protein 4BXI, sedangkan Carvacrol tidak terlihat memiliki interaksi hidrogen pada protein 4G4K. Hasil prediksi profil farmakokinetik dan toksisitas senyawa aktif terpilih menunjukkan bahwa 25 senyawa aktif terpilih memiliki tingkat penyerapan yang baik melalui usus, tetapi kurang baik melalui kulit. Sejumlah tiga senyawa aktif terpilih merupakan inhibitor sitokrom P450 isoform CYP1A2. Sejumlah dua senyawa aktif terpilih berpotensi menyebabkan hepatotoksisitas, dan satu senyawa aktif terpilih memiliki nilai LD50 kelas I. Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa sejumlah 25 dari total 33 senyawa aktif minyak atsiri ketumbar berpotensi dijadikan sebagai QS-inhibitor terhadap S. aureus, dengan dua senyawa aktif terbaik yaitu Cis-Dihydrocarvone dan Carvacrol. Kata kunci : biofilm, energi bebas, penambatan

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi
Depositing User: - Abdurrahman -
Date Deposited: 27 Jun 2023 01:39
Last Modified: 27 Jun 2023 01:39
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/7176

Actions (login required)

View Item View Item