KEANEKARAGAMAN SEMUT (FORMICIDAE) PADA BERBAGAI TIPE HABITAT TUTUPAN TANAH DI KAWASAN HUTAN KOTA ARBORETUM CIBUBUR JAKARTA TIMUR

Pratama, Christian Flo Ryan (2023) KEANEKARAGAMAN SEMUT (FORMICIDAE) PADA BERBAGAI TIPE HABITAT TUTUPAN TANAH DI KAWASAN HUTAN KOTA ARBORETUM CIBUBUR JAKARTA TIMUR. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
COVER.pdf

Download (248kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (118kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (446kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (696kB)
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (41kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (505kB)

Abstract

Semut merupakan salah satu kelompok serangga sosial dengan keanekaragaman spesies yang tinggi dan sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya. Semut berperan sebagai bioindikator dalam kestabilan ekosistem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman semut pada 4 tipe habitat di Hutan Kota Arboretum, penelitian dilakukan pada bulan Desember 2023. Berdasarkan pada hasil penelitian, didapat spesies 14 spesies semut. dengan spesies yang paling banyak ditemukan adalah spesies Pheidole fervens dan Pheidole parva serta Odontoponera denticulata. Sedangkan, pada jenis semut yang memiliki jumlah paling sedikit, adalah Camponotus arrogans, Odontomachus cf. simillimus dan Polycharis becarrii. Dari hasil uji indeks kesamaan (IS) diperoleh nilai terendah sebesar 42% dan nilai tertinggi sebesar nilai 91% yang menunjukkan adanya kesamaan komposisi. sedangkan berdasarkan pada perhitungan indeks keanekaragaman, diperoleh hasil sebesar ; habitat 1 (1,33), habitat 2 (1,17), habitat 3 (1,99) dan habitat 4 (1,62). Hasil analisis menunjukkan bahwa habitat 3, masuk kedalam kategori sedang, sedangkan pada habitat 1, habitat 2 dan habitat 4. tergolong rendah. Berdasarkan pada Uji Hutchinson, terdapat perbedaan yang tidak bermakna yang menunjukkan kestabilan ekosistem masing-masing habitat. Nilai indeks kemerataan (E) secara berurutan diperoleh nilai ; habitat 1 (0,54), habitat 2 (0,56), habitat 3 (0,80), dan habitat 4 (0,63). Pada habitat 1, habitat 2, dan habitat 3, nilai indeks kemerataannya masuk ke dalam golongan sedang. Hasil analisa INP menunjukkan beberapa spesies dengan nilai tertinggi, yaitu; Ectomomyrmex javanus, Odontoponera denticulata, Pheidole fervens dan Pheidole parva. Perbedaan nilai INP dapat disebabkan oleh variasi faktor habitat seperti ; suhu, keberadaan sarang, sumber makanan, struktur mikrohabitat dan sumber daya. Kata kunci : arboretum, hutan kota, keanekaragaman, pitfall trap, semut..

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi
Depositing User: - Abdurrahman -
Date Deposited: 26 Jun 2023 08:11
Last Modified: 26 Jun 2023 08:11
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/7160

Actions (login required)

View Item View Item