Rasyid, Elmo Septian (2023) POLITIK IDENTITAS PADA PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA. Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
Cover.pdf Download (817kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (802kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Download (707kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Download (410kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Download (844kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Download (461kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (995kB) |
Abstract
Penggunaan identitas agama islam di kalangan masyarakat maupun beberapa kalangan oknum elite politik pada kontestasi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu menimbulkan konflik baik horizontal maupun vertikal. Agama senantiasa digunakan dalam rangka untuk mendapatkan dukungan masyarakat khususnya di DKI Jakarta yang mayoritas beragama islam. Penelitian dengan judul “Politik Identitas Pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dan Pemilihan Presiden 2019”, memiliki rumusan masalah bagaimana penggunaan politik identitas menjadi luar biasa pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dan apakah politik identitas itu masih berpengaruh pada Pemilihan Presiden 2019. Penelitian ini menggunakan metode wawancara, studi kepustakaan, studi dokumentasi, dan observasi. Adapun sumber data yang digunakan adalah primer yaitu seorang informan dan sekunder melalui jurnal-jurnal terkait dengan politik identitas pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 maupun Pemilihan Presiden 2019. Data akan dianalisa menggunakan deskriptif analisis. Landasan teori yang digunakan adalah Politik identitas, Kampanye Politik, Buzzer, dan elite politik. Berdasarakan Analisa data yang dilakukan, diperoleh bahwa maraknya penggunaan identitas agama pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 dikarenakan ucapan Ahok terkait Al-Maidah: 51 sehingga menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat yang mana hal tersebut merambat ke Pemilihan Presiden 2019. Euphoria penggunaan identitas agama islam yang terjadi oleh masyarakat dimanfaatkan oleh beberapa pihak, baik dari para elite, tokoh politik, bahkan sampai kepada calon gubernur dan calon wakil gubernur, sehingga mereka menikmati politik identitas yang terjadi di kalangan masyarakat. Namun pada Pemilihan Presiden 2019 politik identitas itu kurang terlihat dikarenakan semua calon yang beragama islam, sehingga hal itu justru bukan menyatukan tetapi membelas umat islam saat itu.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JF Political institutions (General) |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Politik |
Depositing User: | - Abdurrahman - |
Date Deposited: | 08 May 2023 02:28 |
Last Modified: | 08 May 2023 02:28 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/6386 |
Actions (login required)
View Item |