RESIDUAL RISK HEPATITIS B VIRUS (HBV) DENGAN METODE CHLIA DAN NAT PADA DARAH DONOR DI UDD PMI KOTA TANGERANG TAHUN 2020

Luwita, Femi (2022) RESIDUAL RISK HEPATITIS B VIRUS (HBV) DENGAN METODE CHLIA DAN NAT PADA DARAH DONOR DI UDD PMI KOTA TANGERANG TAHUN 2020. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
COVER.pdf

Download (888kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (203kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (52kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (690kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (175kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (705kB)

Abstract

Pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang meliputi perencanaan, pengerahan, pendistribusian darah, dan tindakan medis pemberian darah kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Salah satu risiko yang ada pada proses transfusi darah adalah paparan infeksi virus dari darah yang ditransfusikan ke pasien. Infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD) yang mungkin terjadi adalah paparan virus hepatitis B, hepatitis C, HIV dan sifilis. Setiap darah yang akan ditransfusikan harus lulus dari uji saring infeksi menular lewat transfusi darah (IMLTD), pada setiap pemeriksaan memiliki adanya risiko residual atau residual risk yang berpotensi memaparkan virus yang ada pada darah donor saat transfusi darah. Residual Risk merupakan risiko residual dari komponen darah donor yang dapat menyebabkan penularan penyakit yang diantaranya adalah hepatitis B virus yang diakibatkan adanya window period. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui jumlah data residual risk hepatitis B virus (HBV) terhadap darah donor di UDD PMI Kota Tangerang. Hasil penelitian perhitungan insiden dan estimasi residual risk didapatkan insiden donor baru 3.090,64 per 100.000 donasi/tahun dengan estimasi residual risk sebesar 228,7 per 1 juta donor, sedangkan insiden donor ulang 974,023 per 100.000 donasi/tahun dengan estimasi residual risk sebesar 72,078 per 1 juta donasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode pemeriksaan uji saring infeksi menular lewat transfusi darah masih belum dapat menjamin keamanan darah untuk resipien mengingat masih ada risiko yang tersisa atau Residual Risk terhadap infeksi hepatitis B virus (HBV) di dalam darah donor.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Delvy Aprilizani -
Date Deposited: 03 Feb 2023 03:05
Last Modified: 03 Feb 2023 03:05
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/6005

Actions (login required)

View Item View Item