MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA Ny. M DI PMB RINA EFRIANA S.ST KOTA AGUNG TANGGAMUS LAMPUNG TAHUN 2022

Erina, Niken Tia (2022) MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA Ny. M DI PMB RINA EFRIANA S.ST KOTA AGUNG TANGGAMUS LAMPUNG TAHUN 2022. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
KIAB NIKEN.pdf

Download (714kB)

Abstract

Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu indikator yang menjadi tolak ukur pembangunan kesehatan di suatu negara. Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, karena ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja dan anak menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu dalam masa kehamilan, persalinan, nifas dan menyusui serta bayi sampai anak prasekolah (Kemenkes RI, 2019). Pelayanan kesehatan masa hamil bertujuan untuk memenuhi hak setiap ibu hamil untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu dan berkualitas sehingga dapat mendeteksi adanya komplikasi pada awal kehamilan sehingga tatalaksana dapat dilakukan secara berkesinambungan dengan tujuan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan paling sedikit 4 (enam) kali selama masa kehamilan meliputi : 1 (satu) kali pada trimester pertama, 1 (satu) kali pada trimester kedua, dan 2 (dua) kali pada trimester ketiga. Pelayanan kesehatan masa hamil dilakukan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan dan paling sedikit 2 (dua) kali oleh dokter atau dokter spesialis kebidanan dan kandungan pada trimester pertama dan ketiga. Pelayanan antenatal sesuai dengan standar berdasarkan Permenkes no 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan masa sebelum hamil, masa hamil, persalinan dan masa sesudah melahirkan, pelayanan kontrasepsi dan pelayabab kesehatan seksual : pengukuran berat badan dan ukur tinggi badan (T1), pengukuran tekanan darah (T2), pengukuran lingkar lingkar lengan atas (LILA) (T3), pengukuran tinggi puncak rahim (fundus uteri) (T4), penentuan presentasi janin dan denyut jantung janin (T5), pemberian imunisasi sesuai dengan status imunisasi (T6), pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet (T7), tes laboratorium (T8), tatalaksana/penanganan kasus (T9), temu wicara (konseling) dan penilaian kesehatan jiwa (T10). Berdasarkan Permenkes tersebut penulis menemukan kesenjangan antra teori dan praktik dilapangan. Asuhan kebidanan ante natal care pada Ny. M telah dilaksanakan 4 kali kunjungan ditemukan masalah pada Ny. M, yaitu pusing, dan sehingga penulis melakukan terapi untuk mengatasi pusing dengan menu gizi seimbang. Berikan ibu tablet tambah darah 60 mg 2 kali dalam sehari Proses persalinan normal selama proses persalinan ibu merasa sakit di area punggung, tidak ada masalah dan berjalan dengan baik. Asuhan komplementer yang diberikan yaitu massage endhoprin Pada asuhan nifas dilakukan secara komperehensif pada Ny. M sejak 6 jam post partum dilakukan di PMB 6 hari, 14 hari dan 28 hari melalui kunjungan rumah dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dan teknik pendokumentasian SOAP. Kunjungan nifas Ny M dilakukan sebanyak 4 kali. Dari hasil pemeriksaan masa nifas Ny M pada kunjungan pertama sampai ke empat tidak ditemukan adanya masalah, dan komplikasi kunjungan berjalan dengan baik, ibu sangat kooperatif. Asuhan komplementer yang diberikan yaitu pijat oksitosin. Asuhan kebidanan neonatus pada Bayi Ny M dilakukan secara komprehensif dan telah dilaksanakan 4, kali, 6 jam dilakukan di PMB Rina Efriana S.ST, 6 hari, 14 hari dan 28 hari dengan melakukan pendekatan menggunakan pendokumentasian SOAP. Selama dilakukan asuhan pada neonatus ditemukan bayi belum BAB selama 2 hari Asuhan komplementer yang diberikan yaitu pijat bayi Ny. M dalam keadaan sehat dan tidak ditemukan adanya masalah, penyulit dan komplikasi pada neonatus Ny M Asuhan sudah diberikan sesuai dengan standar pelayanan Penatalaksanaan asuhan disesuaikan dengan perencanaan yang ada. Evaluasi pada masa kehamilan, persalinan, masa nifas dan pada bayi baru lahir tidak ada komplikasi dan tanda-tanda bahaya yang terjadi, dan dokumentasikan semua asuhan telah dilakukan. Asuhan komplementer yang diberikan adalah pijat bayi pada usia 28 hari. Penulis melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif melalui studi kasus continuity of care pada Ny. M usia 34 tahun, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pentingnya melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif sebagai deteksi dini untuk mengurangi faktor-faktor resiko yang dapat terjadi selama kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, masa neonatus, hingga pelayanan nifas.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: R Medicine > RG Gynecology and obstetrics
Divisions: Skripsi > Fakultas Ilmu Kesehatan > Program Studi Bidan Pendidik
Depositing User: Delvy Aprilizani -
Date Deposited: 18 Oct 2022 06:00
Last Modified: 18 Oct 2022 06:00
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/5880

Actions (login required)

View Item View Item