Asiana, Duma (2022) DINASTI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2020. Diploma thesis, Universitas Nasional.
Text
Cover (Cover, Lembar Pengesahan, Lembar Pernyataan Orisinalitas, Abstrak, Kata Pengantar, Daftar .pdf Download (562kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (306kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Download (358kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Download (204kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Download (642kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Download (42kB) |
|
Text
Lampiran (Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, Lembar Turnitin) .pdf Download (515kB) |
Abstract
Pemilihan kepala daerah di Indonesia kian masif diikuti oleh kandidat yang berasal dari dinasti politik. Dinasti politik umumnya diciptakan oleh elit lokal dengan mengisi kekuasaan di daerah oleh keluarganya yang tentunya bertujuan untuk meraup keuntungan. Memang tidak ada regulasi yang mengatur keluarga penguasa tidak dapat mencalonkan diri sebagai kepala daerah, namun kekuasaan yang dipegang oleh suatu kelompok keluarga pasti akan menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan. Salah satu daerah yang dikuasai oleh kelompok keluarga terjadi di provinsi Banten hingga tersebar di kabupaten/kota yang ada di Banten hingga membentuk sebuah dinasti. Salah satunya adalah Kota Tangerang Selatan. Penelitian yang berjudul Dinasti Politik pada Pemilihan Kepala Daerah Kota Tangerang Selatan tahun 2020 ini memiliki rumusan masalah bagaimana dinasti politik tercipta di Kota Tangerang Selatan dan apa faktor yang membuat dinasti politik tersebut bertahan di Pemilihan Kepala Daerah Kota Tangerang Selatan tahun 2020. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui terciptanya dinasti politik di Kota Tangerang Selatan dan mengetahui apa faktor yang membuat dinasti politik tersebut bertahan di Pilkada Kota Tangerang Selatan tahun 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan wawancara kepada narasumber terkait. Landasan teori yang digunakan adalah teori oligarki, dinasti politik dan elit. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terciptanya dinasti di Tangerang Selatan tidak lepas atas campur tangan H. Chasan Sochib seorang elit jawara Banten pada masa orde baru. Kemudian H. Chasan menempatkan anaknya, Atut di kekuasaan formal sebagai wakil gubernur pertama provinsi Banten. Kekuasan Atut dipertahankan dan diperluas ke Kota Tangerang Selatan. Kota Tangerang Selatan yang pada saat itu merupakan daerah otonom baru pada tahun 2011, dipimpin pertama kali oleh istri dari adik Atut Tubagus Chaeri Wardana, Airin Rachmi Diany. Kemudian dua anggota keluarga bagian dinasti ini yaitu Atut dan Chaeri Wardana terjerat kasus korupsi dan dipenjara. Namun kekuasaan dinasti ini tetap bertahan di Kota Tangerang Selatan di Pilkada tahun 2020. Faktor yang membuat dinasti ini bertahan pada Pilkada Kota Tangsel 2020 adalah jaringan politik yang luas, modal ekonomi, mobilisasi birokrat dan budaya politik masyarakat Tangsel.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Politik |
Depositing User: | Delvy Aprilizani - |
Date Deposited: | 05 Oct 2022 06:20 |
Last Modified: | 05 Oct 2022 06:20 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/5699 |
Actions (login required)
View Item |