ANALISIS KONSTRASTIF UNGKAPAN SYARAT BAHASA KOREA DAN BAHASA INDONESIA

Rahma, Syifa Azizah (2022) ANALISIS KONSTRASTIF UNGKAPAN SYARAT BAHASA KOREA DAN BAHASA INDONESIA. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
Cover.pdf

Download (591kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (356kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (607kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (661kB)
[img] Text
BAB 4.pdf

Download (232kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (440kB)

Abstract

Penelitian ini membahas ungkapan syarat bahasa Korea dan bahasa Indonesia yang diteliti dengan cara memperhatikan sisi gramatikal yaitu morfologi dan sintaksis kemudian diterapkan analisis kontrastif untuk menemukan persamaan dan perbedaannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apa saja ungkapan syarat dalam kedua bahasa serta bagaimana syarat dan ketentuan penggunaan ungkapan tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan terkait ungkapan syarat, yakni (1) ungkapan syarat dalam kedua bahasa dapat bersifat pengandaian, (2) ungkapan syarat yang dalam istilah linguistik bahasa Indonesia disebut, konjungsi syarat, dan ungkapan syarat yang dalam istilah linguistik bahasa Korea disebut akhiran penghubung syarat(connective ending/조건 연결어미(jogeon yeongyeoleomi)), bersifat subordinatif. Perbedaan yang ditemukan untuk ungkapan syarat bahasa Indonesia dan bahasa Korea ini, adalah (1) dari segi morfologi, konjungsi syarat bahasa Indonesia merupakan morfem bebas sedangkan akhiran penghubung syarat(connective ending/조건 연결어미(jogeon yeongyeoleomi)) bahasa Korea, merupakan morfem terikat. (2) Subjek dalam kalimat syarat bahasa Korea jarang ditemukan, sedangkan dalam bahasa Indonesia subjek harus ada dalam kalimat syarat. (3) akhiran penghubung syarat(connective ending/조건 연결어미(jogeon yeongyeoleomi)) bahasa Korea jarang mengalami pensubstitusian, namun pada bahasa Indonesia, konjungsi syarat dapat diganti tanpa merusak makna dan gramatikal. (4) dalam bahasa Korea, adverbial penanda syarat, yakni “만약(에)(manyak(e)” dan “만일(manil)” sering ditemukan dalam kalimat syarat yang bersifat pengandaian. Namun, adverbia dalam bahasa Indonesia yaitu “barangkali” merupakan konjungsi yang berfungsi juga untuk menyatakan pengandaian. (5) Posisi konjungsi syarat dalam bahasa Indonesia bersifat fleksibel, sedangkan connective ending penanda syarat bahasa Korea selalu terletak di tengah kalimat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: P Language and Literature > P Philology. Linguistics
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania
Divisions: Skripsi > Fakultas Sastra > Program Studi Bahasa Korea
Depositing User: Delvy Aprilizani -
Date Deposited: 15 Sep 2022 03:35
Last Modified: 15 Sep 2022 03:35
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/5271

Actions (login required)

View Item View Item