Keanekaragaman Jenis dan Struktur Komunitas Tumbuhan Mangrove di Kawasan Hutan Lindung Angke-Kapuk Muara Angke, Jakarta Utara

Hakim, Lukman (2007) Keanekaragaman Jenis dan Struktur Komunitas Tumbuhan Mangrove di Kawasan Hutan Lindung Angke-Kapuk Muara Angke, Jakarta Utara. Diploma thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
038_SB_2007_LUKMAN HAKIM_0262010007.pdf

Download (19MB)

Abstract

Hutan mangrove merupakan komunitas tumbuhan yang terdapat di daerah pantai dan muara sungai yang dipengaruhi oieh pasang surut air laut Ekosistem mangrove memiliki peranan yang beranekaragam. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan hutan mangrove teriuas di dunia, sampai saat ini luas areal hutan mangrove di Indonesia terus mengalami penurunan hal ini diantaranya disebabkan oleh perubahan habitat dan pemamfaatan yang tidak berkelanjutan. Ekosistem mangrove di Muara Angke merupakan salah satu dari ekosistem mangrove yang tersisa di DKI Jakarta. Kawasan mangrove Muara Angbe sebagai bagian dari kota Jakarta tidak lepas dari dampak pembangunam, akibatnya kawasan ini terus mengaiami penurunan kualitas lingkungan. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan (Juni-Agustus 2006), berlokasi di Hutan Lindung Angke-Kapuk Muara Angke, Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman dan struktur komunitas mangrove di kawasam Hutan Lindung Angke-Kapuk Muara Angke. Hipotesis yang diajukan adalah tidak terdapat perbedaan keanekaragaman jenis pada masing-masing tingkat pertumbuhan dan lokasi yang diperbandingkan. Berdasarkan hasil penelitian tercatat 36 jenis, 32 marga dan 27 suku yang dikelompokan menjadi 9 jenis mangrove sejati serta 27 jenis mangrove ikutan. Berdasarkan tegakannya tercatat 19 jenis potion, 19 jenis anakan dan 28 jenis semai. Tingkat kepunahan jenis sejak tahun 2004 hingga tahun 2006 tergolong rendah (E: 0,073). Pada tegakan pohon dan anakan jenis Avicenia alba memiliki indeks nilai penting (INP) tertinggi sedangkan Rhizopora stylosa memiliki INP tertinggi untuk tegakan semai. Keanekaragaman jenis total pohon (H’: 1,193), anakan H’: 1,989) dan sernai (H’: 1,693) sedangkan H’ tiap petak lokasi (n;9) nilainya berkisar antara 0,012 — 1,008. berdasarkan uju Hutchenson menunjukan tidak terdapat perbedaan keanekaragaman jenis pada tiap petak lokasi. Regenerasi mangrove berlangsung kurang baik hal ini ditunjukan dengan jenis lcngkap lebih sedikit dari jenis yang tidak lengkap (berdasarkan tingkat tegakan pertumbuhan).

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QK Botany
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Miss Yulia Zahra Yamini
Date Deposited: 07 Oct 2020 01:07
Last Modified: 07 Oct 2020 01:07
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/1703

Actions (login required)

View Item View Item