Ernawati Sinaga, - and Suprihatin, - and Rastuti, - and Made Rina, - (2018) Kadar Flavonoid Total, Daya Antioksidan dan Daya Hepatoprotektif Ekstrak Etanol Rimpang Temu Tis (Curcuma purpurascens). In: KONGRES XX & PERTEMUAN ILMIAH TAHUNAN IKATAN APOTEKER INDONESIA 2018.
Text
B20-Prosiding-PIT-2018.pdf Download (14MB) |
Abstract
Latar belakang: Temu tis (Curcuma purpurascens) adalah salah satu jenis tumbuhan suku Zingiberaceae yang tumbuh subur di Indonesia dan dikenal sebagai bahan obat tradisional, namun belum banyak diteliti. Salah satu gangguan kesehatan yang sangat menonjol dewasa ini adalah kerusakan hati. Kerusakan hati dapat dihambat dengan berbagai zat yang bersifat antioksidan yang mudah didapat dari bahan alam, antara lain dari tumbuh-tumbuhan. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi ilmiah tentang potensi terapetik rimpang temu tis, terutama daya antioksidan dan hepatoprotektif serta kandungan flavonoid total dari ekstrak etanol rimpang temu tis. Metode: Kadar flavonoid total ditetapkan secara spektrofotometri menggunakan pereaksi aluminium klorida dengan pembanding kuersetin. Uji daya antioksidan dilakukan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil), sedangkan uji daya hepatoprotektif dilakukan menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) galur Sprague Dawley. Tikus percobaan diberi ekstrak peroral selama 28 hari dengan 3 tingkat dosis. Intoksikasi hati dilakukan dengan pemberian parasetamol peroral dosis 3 g/kg BB pada hari ke-14. Daya hepatoprotektif ditentukan dengan mengukur aktivitas enzim glutamat oksaloasetat transaminase (GOT) dan glutamat piruvat transaminase (GPT) di dalam serum tikus percobaan. Hasil penelitian: Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol rimpang temu tis mengandung flavonoid, saponin, quinon dan triterpenoid dengan kadar flavonoid total sebesar 4,77%. Ekstrak etanol rimpang temu tis memiliki daya antioksidan yang tergolong sedang dengan IC50 sebesar 112,93 ppm serta memiliki daya hepatoprotektif yang ditunjukkan dengan kemampuannya menghambat peningkatan aktivitas GPT di dalam serum tikus percobaan yang diinduksi parasetamol dosis toksik, dan cenderung menghambat peningkatan aktivitas GOT di dalam serum walaupun secara statistik tidak bermakna. Kesimpulan: Ekstrak etanol rimpang temu tis memiliki daya antioksidan dan hepatoprotektif tergolong sedang serta kandungan senyawa-senyawa flavonoid yang cukup tinggi, sehingga dapat dinyatakan sebagai bahan alam yang memiliki potensi terapeutik untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan menggunakan larutan pengekstrak yang berbeda. Kata Kunci: Curcuma purpurascens, temu tis, antioksidan, hepatoprotektif, flavonoid
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QR Microbiology |
Divisions: | Artikel > Biologi |
Depositing User: | BPSI Unas |
Date Deposited: | 11 Sep 2020 01:05 |
Last Modified: | 11 Sep 2020 01:05 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/1570 |
Actions (login required)
View Item |