ERYANTO, YOGA PRATAMA (2025) ANALISIS PENGARUH DEFORMASI PANAS TERHADAP LAJU KOROSI PADUAN Zr-Mo-Fe-Cr DALAM MEDIA AIR DENGAN pH 5 - 9. Bachelor thesis, Universitas Nasional.
![]() |
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB I.pdf Download (446kB) |
![]() |
Text
BAB II.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB III.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB IV.pdf Download (1MB) |
![]() |
Text
BAB V.pdf Download (315kB) |
![]() |
Text
LAMPIRAN.pdf Download (3MB) |
Abstract
Fraksi bakar bahan bakar nuklir merupakan salah satu parameter untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar di dalam teras reaktor daya tipe PWR. Kenaikan fraksi bakar memperlama waktu tinggal bahan bakar di dalam teras reaktor, sehingga meningkatkan risiko korosi serta tegangan dan regangan pada material struktur dan dukung bahan bakar nuklir. Sehubungan dengan hal tersebut, paduan Zr-Mo-Fe-Cr dikembangkan sebagai kandidat material struktur bahan bakar reaktor PWR maju. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh deformasi panas terhadap laju korosi paduan Zr-Mo-Fe-Cr dalam media air pada pH 5–9. Metodologi penelitian meliputi pembuatan ingot paduan Zr-Mo-Fe-Cr dengan komposisi 1,2% berat Mo dan total (Fe + Cr) 1,3% berat menggunakan metode peleburan vakum, dilanjutkan dengan perlakuan β-quenching dan pengerolan panas dengan reduksi ketebalan 10–50%. Karakterisasi meliputi analisis komposisi kimia, struktur mikro, kekerasan, dan korosi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kimia paduan Zr-1,2%Mo-0,8%Fe-0,5%Cr dan Zr-1,2%Mo-0,5%Fe0,8%Cr relatif homogen, meskipun terdapat penyimpangan kecil pada kandungan Mo dan Fe. Analisis struktur mikro mengungkapkan bahwa deformasi panas mengubah morfologi butir dari martensit menjadi acicular, kolumnar dan widmanstätten, serta meningkatkan homogenitas distribusi presipitat Zr(Mo,Fe,Cr)₂. Uji kekerasan menunjukkan bahwa nilai kekerasan tertinggi diperoleh setelah perlakuan β-quenching (440–453 HV) akibat pembentukan martensit, sedangkan pengerolan panas menurunkan kekerasan secara bertahap hingga 248–255 HV. Pengujian potensiodinamik menunjukkan bahwa laju korosi paduan sangat dipengaruhi oleh pH air dan tingkat deformasi. Pada pH 5 (asam), laju korosi terendah dicapai oleh paduan Zr-1,2%Mo-0,8%Fe-0,5%Cr dengan reduksi 40% (1,75 × 10⁻⁵ mmpy), sedangkan pada pH 7 (netral), reduksi 30% menghasilkan laju korosi optimal (1,52 × 10⁻⁷ mmpy). Sementara itu, dalam lingkungan basa (pH 9), paduan Zr-1,2%Mo-0,5%Fe-0,8%Cr dengan reduksi 50% menunjukkan ketahanan korosi terbaik (2,55 × 10⁻⁶ mmpy). Analisis SEM-EDS mengonfirmasi bahwa lapisan oksida ZrO₂ yang terbentuk pada kondisi basa lebih kompak dan protektif, didukung oleh distribusi optimal unsur Cr dan Fe. Secara keseluruhan, penelitian ini membuktikan bahwa deformasi panas dapat meningkatkan ketahanan korosi paduan Zr-Mo-Fe-Cr, terutama pada lingkungan netral hingga basa serta deformasi panas hingga 50% kedua paduan tidak mengalami keretakan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | T Technology > T Technology (General) T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Teknik dan Sains > Program Studi Teknik Mesin |
Depositing User: | Miss Rahma Rahmawati |
Date Deposited: | 22 Sep 2025 02:08 |
Last Modified: | 22 Sep 2025 02:08 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/14148 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |