POTENSI EKSTRAK GALAM TIKUS (Syzygium curtisii) SEBAGAI ANTIMIKROBA TERHADAP MIKROBA PENYEBAB BATUK

Salsabila, Nazhifah (2025) POTENSI EKSTRAK GALAM TIKUS (Syzygium curtisii) SEBAGAI ANTIMIKROBA TERHADAP MIKROBA PENYEBAB BATUK. Bachelor thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (376kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (446kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (429kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (300kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (731kB)

Abstract

Galam tikus (Syzygium curtisii) di Indonesia merupakan salah satu tumbuhan dari marga Syzygium yang dapat ditemukan di sekitar Pulau Kalimantan dan Sumatera. Tumbuhan tersebut berpotensi sebagai tumbuhan obat yang memiliki senyawa metabolit sekunder bermanfaat karena biasa digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai obat batuk. Batuk dapat terjadi salah satunya karena adanya infeksi saluran pernapasan oleh berbagai mikroba diantaranya oleh Staphylococcus aureus, Acinetobacter baumannii, dan Candida albicans. Infeksi atau gangguan pada saluran pernapasan adalah penyakit mudah menular yang umum terjadi pada masyarakat melalui percikan air liur. Penggunaan antibiotik untuk menangani infeksi tersebut secara berlebihan dan tidak teratur dapat menyebabkan resistensi antibiotik. Oleh karena itu, perlu mencari penanganan alternatif dengan senyawa antimikroba dari ekstrak tumbuhan. Informasi mengenai pemanfaatan galam tikus sebagai obat batuk hanya sebatas etnobotani saja. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan kadar total fenol dan mengetahui aktivitas antimikroba ekstrak daun dan kulit batang galam tikus (Syzygium curtisii) terhadap beberapa mikroba penyebab batuk menggunakan metode uji difusi sumuran. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November 2024 sampai Januari 2025. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, ekstrak etanol daun galam tikus memiliki kadar total fenol tertinggi yaitu sebesar 4817,14 mg GAE/g ekstrak sampel atau 48,17%. Ekstrak etanol daun galam tikus konsentrasi 75% secara statistik merupakan perlakuan paling baik untuk menghambat mikroba Staphylococcus aureus dan Acinetobacter baumannii, dan Candida albicans.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QR Microbiology
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi
Depositing User: - Abdurrahman -
Date Deposited: 02 Jun 2025 04:55
Last Modified: 02 Jun 2025 04:55
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/12803

Actions (login required)

View Item View Item