KOMPOSISI JENIS BURUNG DAN PERSPEKTIF MASYARAKAT TERHADAP KONSERVASI BURUNG DI BENTANG ALAM DATARAN RENDAH SCHWANER DI KALIMANTAN BARAT DAN KALIMANTAN TENGAH

Hanifah, Mutia (2024) KOMPOSISI JENIS BURUNG DAN PERSPEKTIF MASYARAKAT TERHADAP KONSERVASI BURUNG DI BENTANG ALAM DATARAN RENDAH SCHWANER DI KALIMANTAN BARAT DAN KALIMANTAN TENGAH. Bachelor thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
Cover.pdf

Download (523kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (123kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (497kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (113kB)
[img] Text
Lampiran.pdf

Download (2MB)

Abstract

Bentang alam dataran rendah Schwaner merupakan koridor ekologis yang bernilai penting untuk keberlangsungan makhluk hidup di dalamnya, salah satunya spesies burung. Selain bermanfaat bagi ekologi, burung juga sering dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi, pengobatan, nilai seni, mistis, dan peliharaan. Tingginya pemanfaatan burung secara berlebihan tanpa adanya upaya konservasi akibat prespektif masyarakat yang kurang tepat akan berdampak pada populasi dan habitat burung. Penelitian ini bertujuan untuk mendata komposisi spesies burung di PT. Hutanindo Lestari Raya Timber, Kabupaten Seruyan, PT. Karda Traders, Kabupaten Lamandau, dan PT. Kalimantan Satya Kencana, Kabupaten Melawi serta data pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat terhadap konservasi burung di Desa Tumbang Magin, Kabupaten Seruyan dan Desa Mandau Baru, Kabupaten Melawi. Pengamatan burung menggunakan metode garis transek sepanjang 1.000m. Data pengetahuan, sikap, dan praktik masyarakat didapatkan dari wawancara 58 responden di dua desa menggunakan kuesioner dengan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian komposisi burung di hutan lindung PT.HLRT adalah 21 spesies burung dalam 16 suku, hutan produksi PT. KT adalah 21 spesies burung dalam 12 suku, dan hutan produksi PT. KSK adalah 16 spesies burung dalam 13 suku. Desa Tumbang Magin memiliki pengetahuan (38,21%), sikap (20,89%), dan praktik (23,46) yang masuk ke kategori kurang. Desa Mandau Baru memiliki pengetahuan (48,31%), sikap (26,04%) dan praktik (23,08%) yang masuk ke kategori kurang. Sehingga upaya konservasi perlu dilakukan untuk meningkatkan prespektif masyarakat terhadap konservasi burung dengan mengenalkan masyarakat dengan pemanfaatan berkelanjutan ataupun upaya pelestarian dalam balutan kearifan lokal.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
S Agriculture > SF Animal culture
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Miss Rahma Rahmawati
Date Deposited: 26 Sep 2024 04:12
Last Modified: 26 Sep 2024 04:12
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/12116

Actions (login required)

View Item View Item