Virian, Desi Nur Rahma (2023) GERAKAN SOSIAL BARU DAN EKOLOGI POLITIK: PERAN WALHI DALAM MENGAWASI PENGADAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI DKI JAKARTA TAHUN 2017-2021. Bachelor thesis, Universitas Nasional.
Text
COVER.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (626kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (477kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (305kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (806kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB VI.pdf Download (211kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (1MB) |
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penanganan permasalahan lingkungan di DKI Jakarta yang cenderung berputar-putar dan menghasilkan permasalahan baru di kemudian hari. Dengan permasalahan tersebut penulis kemudian menemukan fakta bahwa permasalahan lingkungan di DKI Jakarta sudah pada tahap kompleks dimana permasalahan lingkungan yang ada merupakan sebab akibat dari permasalahan lingkungan lainnya. Dalam mengkaji permasalahan tersebut, penulis menggunakan dua perspektif yaitu ekologi politik dan gerakan sosial baru. Ekologi politik penulis gunakan sebagai konsep analisis yang melihat permasalahan lingkungan sebagai hasil dari interaksi manusia dan sistem politik terhadap lingkungan. Kemudian gerakan sosial baru merupakan sekelompok orang yang melabeli dirinya sebagai kelompok tertentu yang bergerak untuk dapat merubah sistem yang ada sesuai dengan ideologi yang mereka genggam dalam gerakan sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan teknik Non-probability Sampling dengan jenis sampel Purposive. Dalam mengumpulkan data penelitian ini penulis menggunakan dua metode yaitu studi Pustaka dan wawancara mendalam. Selain metode pengumpulan data, untuk dapat menjelaskan permasalahan penelitian dengan baik penulis pun menggunakan dua teori yaitu Teori Ekologi Politik dari Timothy forsyth dan Bryant & Bailey. Sedangkan teori Gerakan Sosial Baru penulis menggunakan teori dari Oman Sukmana dan McAdam, McCarthy, dan Zald. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pengadaan 30% Ruang Terbuka Hijau. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menemui kesulitan dalam hal pengadaan lahan itu sendiri karena 80% lahan di DKI Jakarta telah terbangun dan milik masyarakat maupun developer sehingga untuk mewujudkan 30% RTH di DKI Jakarta merupakan hal yang mustahil. Sedangkan Peran Pengawasan yang dilakukan oleh WALHI dalam pengadaan Ruang Terbuka Hijau di DKI Jakarta menemui kesulitan dalam hal mengakses data akan sebaran Ruang Terbuka Hijau. Sehingga peran yang dimainkan oleh WALHI belum dilakukan secara maksimal dan belum memiliki hasil yang signifikan dalam kenaikan jumlah RTH di DKI Jakarta.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HC Economic History and Conditions J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Politik |
Depositing User: | Miss Rahma Rahmawati |
Date Deposited: | 14 Jun 2024 02:12 |
Last Modified: | 07 Nov 2024 03:28 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/11230 |
Actions (login required)
View Item |