ANALISIS YURIDIS PENCATATAN PERKAWINAN ANTAR PEMELUK AGAMA KRISTEN KATOLIK DAN PEMELUK AGAMA KRISTEN PROTESTAN (Studi Kasus Penetapan Nomor 423 Pdt.P/2023 PN Jkt.Utr)

Kurniawan, Dio Rizky (2024) ANALISIS YURIDIS PENCATATAN PERKAWINAN ANTAR PEMELUK AGAMA KRISTEN KATOLIK DAN PEMELUK AGAMA KRISTEN PROTESTAN (Studi Kasus Penetapan Nomor 423 Pdt.P/2023 PN Jkt.Utr). Bachelor thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
COVER.pdf

Download (832kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (550kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (532kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (422kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (455kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (405kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (1MB)

Abstract

Perkawinan campuran dalam agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan dipahami dalam 2 konteks yaitu, perkawinan “beda gereja” (mixta religio) dan perkawinan “beda agama” (disparitas cultus). Tetapi perkawinan campuran yang dipahami dan dianut oleh Undang-Undang perkawinan kita hanya sebatas pada perkawinan yang dilakukan antar kewarganegaraan. Pemahanan tentang perkawinan beda agama tidak terdapat pada Undang-Undang Perkawinan tetapi malah terdapat pada Undang-Undang Administrasi Kependudukan. Pada penetapan pengadilan nomor 423/Pdt.P/2023/PN Jkt.Utr. ditemukan fakta bahwa perkawinan para pemohon termasuk kedalam perkawinan beda gereja, tetapi kantor catatan sipil kota Jakarta Utara menolak untuk mencatatkan perkawinan tersebut karena perkawinan para pemohon merupakan perkawinan beda agama, dan diperlukan suatu penetapan dari pengadilan. Dari hal tersebut kemudian peneliti membuat 3 rumusan masalah dalam membuat skripsi ini sebagai berikut, 1) Apakah dalam melakukan pencatatan perkawinan antara pemeluk agama Kristen Katolik dengan pemeluk agama Kristen Protestan perlu mendapatkan penetapan dari pengadilan terlebih dahulu? 2) Bagaimana prosedur pencatatan dalam perkawinan antara pemeluk agama Kristen Katolik dengan pemeluk agama Kristen Protestan? 3) Bagaimana pertimbangan hakim dalam Perkara Nomor 423 Pdt.P/2023 PN Jkt.Utr yang mengabulkan permohonan para pemohon? Metode penelitian yang peneliti gunakan ialah penelitian normatif dengan sumber bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian yang dilakukan peneliti berkesimpulan bahwa pencatatan perkawinan antara pemeluk agama Kristen Katolik dengan pemeluk agama Kristen Protestan tidak memerlukan penetapan pengadilan terlebih dahulu dan perkawinan para pemohon tidaklah termaksud perkawinan beda agama.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Q Science > Q Science (General)
Divisions: Skripsi > Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: - Abdurrahman -
Date Deposited: 26 Apr 2024 07:41
Last Modified: 26 Apr 2024 07:41
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/10813

Actions (login required)

View Item View Item