HUBUNGAN RASIO ALBUMIN-KREATININ URIN SEWAKTU DENGAN KADAR HEMOGLOBIN TERGLIKASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS PROGRAM PROLANIS BPJS KABUPATEN TANGERANG

ADRIYANTO, ARIF (2024) HUBUNGAN RASIO ALBUMIN-KREATININ URIN SEWAKTU DENGAN KADAR HEMOGLOBIN TERGLIKASI PADA PASIEN DIABETES MELITUS PROGRAM PROLANIS BPJS KABUPATEN TANGERANG. Bachelor thesis, Universitas Nasional.

[img] Text
cover.pdf

Download (2MB)
[img] Text
Bab I.pdf

Download (728kB)
[img] Text
Bab II.pdf

Download (719kB)
[img] Text
Bab III.pdf

Download (723kB)
[img] Text
Bab IV.pdf

Download (724kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (735kB)

Abstract

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan kondisi hiperglikemia yang terjadi karena gangguan sekresi insulin maupun kinerja insulin. Diabetes melitus yang tidak terkontrol berisiko untuk menderita komplikasi, salah satunya adalah nefropati diabetik. Nefropati diabetik ditandai dengan kondisi albuminuria. Penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling dengan tujuan mengetahui hubungan rasio albumin kreatinin urin sewaktu dengan kadar hemoglobin terglikasi (HbA1c) pada pasien diabetes melitus program Prolanis BPJS Kabupaten Tangerang. Sampel penelitian terdiri dari 100 pasien dengan riwayat diabetes melitus, terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok diabetes melitus terkendali (HbA1c <7%) dan tidak terkendali (HbA1c ≥7%) yang kemudian dianalisis berdasarkan jenis kelamin dan usia. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kadar hemoglobin terglikasi (HbA1C) dalam darah pasien diabetes melitus program Prolanis BPJS Kabupaten Tangerang dengan rasio albumin kreatinin urin, baik pada responden laki-laki maupun perempuan. Nilai rasio albumin kreatinin urin pada responden laki-laki adalah sebesar 86,49±122,30 dan pada responden perempuan sebesar 41,03±38,81. Dari hasil penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rasio albumin-kreatinin urin sewaktu pada kelompok diabetes melitus terkendali dan tidak terkendali, sebesar 20,06±31,68 pada kelompok diabetes melitus terkendali 102,35±109,83 dan pada kelompok tidak terkendali. Hasil analisis terhadap pengaruh kelompok umur menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rasio albumin kreatinin urin sewaktu antar kelompok usia 30-59 tahun dan kelompok usia >60 tahun. Hasil regresi linear didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan rasio albumin kreatinin urin sewaktu adalah kelompok diabetes melitus, jenis kelamin, dan usia. Oleh sebab itu pemeriksaan rasio albuminkreatinin urin sewaktu dapat direkomendasikan sebagai penanda nefropati diabetik pada penderita diabetes melitus.

Item Type: Thesis (Bachelor)
Subjects: L Education > LB Theory and practice of education > LB1603 Secondary Education. High schools
R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine
Divisions: Skripsi > Fakultas Biologi
Depositing User: - Abdurrahman -
Date Deposited: 01 Apr 2024 03:09
Last Modified: 01 Apr 2024 03:09
URI: http://repository.unas.ac.id/id/eprint/10686

Actions (login required)

View Item View Item