Nggarang, Gabriela Natalia Nindia (2024) DINAMIKA KONFLIK AGRARIA DI KAWASAN TAMAN NASIONAL KOMODO SEBAGAI KAWASAN WISATA PREMIUM. Bachelor thesis, Universitas Nasional.
Text
COVER.pdf Download (741kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (205kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (343kB) |
|
Text
BAB III.pdf Download (144kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (368kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (622kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (416kB) |
Abstract
Taman Nasional Komodo (TNK) merupakan habitat asli hewan komodo atau Varanus Komodoensis. TNK tidak hanya dihuni oleh komodo saja, tetapi terdapat masyarakat Ata Modo yang telah hidup berdampingan secara turun-temurun. Keunikan Komodo sebagai spesies langkah menjadikan TNK sebagai salah satu situs warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1991 dan sebagai New 7 Wonders of Nature oleh New 7 Wonders Foundation pada tahun 2012. Berbagai dukungan diberikan oleh pemerintah pusat berupa pembangunan infrastruktur dan berbagai kebijakan pengelolaan kawasan TNK. Akan tetapi, dukungan yang diberikan pemerintah rupanya tidak semuanya berkenan di masyarakat. Hal tersebut kemudian menimbulkan konflik agraria di kawasan TNK Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Adapun tujuannya yaitu mengkaji secara mendalam terkait sebab-sebab timbulnya konflik agraria di kawasan Taman Nasional Komodo dan juga menganalisis sejauh mana peran pemerintah daerah dalam mengatasi konflik-konflik tersebut. Sebagai bahan analisis, jenis data dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder. Data primer dilakukan melalui proses wawancara terhadap tokoh-tokoh yang berkaitan dengan konflik. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui kajian terhadap dokumen kebijakan, penelitian terdahulu, dan website berita yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konflik agraria yang terjadi di kawasan TNK disebabkan oleh kebijakan pemerintah terkait pengelolaan TNK. Dengan menerapkan sistem zonasi, pemerintah telah membatasi ruang-ruang kehidupan masyarakat. Sedangkan di sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan berbagai izin konsesi lahan kepada perusahaan. Dengan adanya aktivitas pembangunan di kawasan TNK tentunya menimbulkan kontradiktif mengingat tujuan dibentuknya TNK yaitu untuk tujuan konservasi. Di sisi lain, pengelolaan TNK berada di tangan pemerintah pusat yang dikelola melalui KHLK dan BTNK. Hal tersebut menyebabkan terbatasnya akses pemerintah daerah Kabupaten Manggarai Barat terhadap pengelolaan TNK dan penyelesaian konflik. Dalam hal ini pemerintah daerah Manggarai Barat hanya menjadi humas negara untuk menghadapi berbagai tuntutan dan laporan masyarakat. Kata Kunci : Konflik Agraria, Taman Nasional Komodo, Masyarakat Ata Modo, Konsesi Lahan, Akses lahan.
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) L Education > L Education (General) |
Divisions: | Skripsi > Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Ilmu Politik |
Depositing User: | Miss Rahma Rahmawati |
Date Deposited: | 19 Mar 2024 07:10 |
Last Modified: | 19 Mar 2024 07:10 |
URI: | http://repository.unas.ac.id/id/eprint/10152 |
Actions (login required)
View Item |